6 Hal yang Menyebabkan Kaum Hawa Mayoritas Jadi Ahli Neraka, Ini Alasannya

SUMATERAEKSPRES.ID - Neraka adalah tempat yang diperuntukkan bagi mereka yang menentang prinsip-prinsip agama, melakukan tindakan yang diharamkan, dan mengingkari pesan para nabi.

Dalam esensinya, neraka merupakan penjara di akhirat yang memberikan ganjaran sesuai dengan tindakan manusia selama hidup di dunia.

Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan, "Aku berdiri di atas pintu surga, dan mayoritas yang memasukinya adalah kaum miskin. Sementara orang-orang kaya tertahan di luar pintu surga karena perlu dihisab. Di samping itu, ahli neraka akan diperintahkan untuk memasukinya. Ketika aku berdiri di atas pintu neraka, aku melihat bahwa mayoritas yang memasukinya adalah wanita."

Pertanyaan yang seringkali muncul ialah mengapa begitu banyak wanita yang mayoritas jadi ahli atau penghuni di neraka? Berikut adalah beberapa alasannya:

BACA JUGA:3 Azab Bagi Orang Serakah, Yang Terakhir Sangat Menakutkan

BACA JUGA:Serem! Tak Bayar Utang, Ruh Terkatung-Katung Antara Langit dan Bumi

1. Memamerkan Aurat

Wanita yang memperlihatkan auratnya kepada bukan mahramnya adalah calon penghuni neraka. Ini karena Islam memerintahkan untuk menjaga aurat.

Jika aurat wanita terbuka, setan dapat memanfaatkannya untuk menggoda pria yang melihatnya.

Allah SWT berfirman, "Dan janganlah mereka menampakan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) nampak darinya." (QS. An-Nur: 31).

2. Wanita yang Berpakaian Tapi Telanjang

Pakaian perempuan telah berkembang dari waktu ke waktu, dengan berbagai tren mode dan hijab yang menekankan kecantikan.

Namun, ada wanita yang mengenakan pakaian yang tipis atau terlalu ketat, menampilkan bentuk tubuhnya. Wanita seperti ini tidak akan bisa masuk surga.

BACA JUGA:Patut Dicoba, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Amalan Ini Biar Utang yang Menumpuk Cepat Lunas

BACA JUGA:Amalan dan Doa yang Dianjurkan Saat Melewati Kuburan Menurut Sunnah Rasulullah SAW

3. Durhaka Terhadap Suami

Sebagai seorang istri, patuh kepada suami adalah kewajiban. Itu berarti mendukung suami dalam perkataan yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam.