Brunei Pasrah dan Realistis, Tidak Pikirkan Lolos tapi Hanya Sekadar Ingin Menang Saja atas Indonesia

Pelatih Brunei Darussalam Mario Rivera realistis lawan Indonesia pada leg 2 putaran pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Hassanal Bolkiah. Foto : net--

BRUNEI, SUMATERAEKSPRES.ID - Brunei Darussalam butuh keajaiban di lapangan sepakbola, dengan kebutuhan untuk mencatat kemenangan dengan selisih tujuh gol untuk melaju ke putaran berikutnya.

Menjadi sesuatu yang sangat mustahil bagi Brunei, pelatih Mario Rivera dan timnya menyadari betul tingginya level kesulitan yang mereka hadapi.

Dalam upaya menghibur para penggemar, tim asuhan Rivera bertekad untuk meraih kemenangan menghadapi Indonesia.

BACA JUGA:Castrol Indonesia Gaungkan Pesan 'Go Indonesia' Bersama.Rider Alex Rins di MotoGP Seri Mandalika

Fokus mereka adalah menghindari malu saat bermain di kandang sendiri, meskipun tugas yang dihadapi amat berat.

"Kita harus tetap realistis. Kita tahu bahwa posisi kita sangat sulit, dan melampaui defisit 6-0 adalah suatu tantangan yang besar. Namun, semangat untuk memenangkan pertandingan ini tetap ada," ungkap Rivera.

Pertandingan kali ini memiliki nuansa berbeda dibanding leg pertama. Bermain di kandang sendiri memberi motivasi tambahan bagi Brunei untuk tampil lebih agresif.

BACA JUGA:Panas di Agia Sophia, Virgil van Dijk Jadi Pahlawan Belanda, Raih Kemenangan Dramatis atas Yunani

Namun, mencatat kemenangan dengan selisih lebih dari enam gol, dalam pandangan realistis, adalah tugas yang sangat sulit.

Rivera juga menyoroti bahwa Brunei semakin tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya dalam dunia sepakbola.

BACA JUGA:Info Beasiswa S2 Fully Funded di Doha Institute. Yuk, Raih Kesempatan Ini!

Keterbatasan jumlah penduduk menjadi faktor utama yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia berkualitas di lapangan hijau.

DPMM, klub sepakbola kenamaan Brunei, bahkan harus mencari kompetisi di negara lain untuk meningkatkan kemampuan para pemainnya.

Rivera membandingkan situasi ini dengan kenyataan yang ada di Indonesia. Perbedaan antara sepakbola Brunei dan Indonesia sangat mencolok.

"Dengan populasi 320 juta orang di Indonesia, jumlah pesepakbola amat banyak, termasuk di antaranya anak-anak," papar pelatih asal Spanyol itu.

"Indonesia memiliki tim profesional yang berkompetisi di liga utama dan divisi dua, dengan total 46 tim profesional. Setiap tim memiliki 20 pemain profesional,"ucapnya.

BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Trengginas, Cetak Brace dalam Kemenangan Portugal 5-0 atas Bosnia

Tantangan besar menanti Brunei di lapangan, namun semangat dan tekad untuk memberikan yang terbaik tetap menyala.

"Harapannya, pertandingan ini dapat menginspirasi perkembangan sepakbola Brunei di masa depan,"tukasnya. (vis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan