PALEMBANG - Meski wilayah Sumsel tengah dilanda polusi udara, namun Imam Supriadi tetap semangat berlatih di tengah kabut asap.  Pria berusia 41, pelari asal komunitas Pertamina Runner ini merasakan dampak kabut asap yang mengganggu jadwal latihan yang biasanya tiga hingga empat kali seminggu dilaksanakan.

“Ini termasuk untuk kesiapan jelang Musi Run 2023 ini kami tetap berlatih. Tapi biasanya pagi dan sore selama kabut asap hanya berlatih sore hari di seputaran Komperta Plaju," ungkap Imam, kemarin.

Karyawan Pertamina RU-III ini mengaku dirinya lebih senang disebut sebagai atlet rekreasi lari ketimbang pelari. Karena bergabun dengan komunitas lari ini hanya sebatas untuk menyalurkan hobi.  Meski dia tak menampik dalam setiap even lari yang diikuti tetap berupaya untuk menyelesaikan race (lintasan) dan menjadi finisher.

Sejumlah ajang lomba lari pun telah dia ikuti. Di antaranya even lari Maybank Marathon di Gianyar, Bali yang juga diikuti sejumlah pelari top nasional bahkan internasional.

Selain itu pernah pula ikut dalam lomba lari Half Marathon 21K. "Untuk Musi Run 2023 ini saya ikut di kategori 10K, dengan catatan waktu masih di atas 60 menit," sebutnya.

Saran Imam agar di ajang Musi Run 4 ini di setiap racenya paling tidak pada jarak 2,5 km harus disediakan water station. Karena pelari pastilah membutuhkan air untuk menjaga kondisi fisiknya.(kms/lia)