Dampak El Nino, Penjual Sayuran Cari Cara Selamatkan Keuntungan
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kekeringan merupakan salah satu fenomena cuaca ekstrem yang memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk ketersediaan dan harga bahan makanan pokok atau sembako. Kekeringan terjadi ketika wilayah tertentu mengalami periode cuaca kering yang berkepanjangan, dengan curah hujan yang jauh di bawah rata-rata. Dalam konteks pertanian dan ketahanan pangan, kekeringan dapat menjadi tantangan serius yang memengaruhi produksi dan harga bahan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pantauan Sumateraekspres.id di Pasar 16 Ilir Palembang pada Jumat (6/10/2023), beberapa bahan pokok seperti sayur-sayuran juga merangkak naik seperti komoditi beras yang sudah lebih dahulu mengalami inflasi yang cukup signifikan sebanyak 11 persen. BACA JUGA : Antisipasi El Nino, Dinas Pertanian Siapkan Bantuan Seperti Rini (33), seorang penjual sayuran di Pasar 16 Ilir Palembang mengatakan bahwa sekarang bukan hanya beras yang naik. "Sayur jugo banyak yang naik. Tomat, pare, timun, bawang lagi naek galo sekarang," ujarnya. Untuk bermacam-macam paket kecil sayur-sayuran, Rini menjual dengn harga Rp5.000,-hingga Rp7.000,-. "Ini paketnyo ado untuk nyambel, kuah sop, sayur asem, acar," selorohnya. BACA JUGA : Dinas Perdagangan Jamin Stok Aman, Meski Harga Sembako Merangkak Naik Rini mengakui bahwa bahan baku ini ia dapatkan di Pasar Induk Jakabaring untuk dijual kembali. Namun alasannya menjual dalam paket kecil itu untuk menyiasati untung dari pembeli.