Bangun Karakter Umat Berbasis Pendidikan

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Meski pesta demokrasi masih menyisakan beberapa bulanan lagi, bukan jadi hambatan mencapai target yang diinginkan. Organisasi Muhammadiyah yang memiliki historis dan sejarah lahirnya NKRI pun fokus pada pembangunan karakter umat dan keagamaan berbasis pendidikan, dan ini salah satu kunci tercapainya pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.

"Organisasi dan politik merupakan satu kesatuan yang tak akan pernah dapat terpisahkan. Namun tentu sejalan dengan program yang ada kini, kendati perlu ada pembatas yang jelas untuk menentukan langkah ke depan. Muhammadiyah sebagai organisasi massa (ormas) terbesar di Tanah Air tentu memiliki daya tawar dalam menentukan arah kebijakan. Meski bukan berarti organisasi ini (Muhammadiyah) menjadi bagian dari politik tertentu," ungkap Sekretaris PP Muhammadiyah, M Izzul Muslimin SIP di sela-sela Pembukaan Musyawarah Pimpinan Wilayah Dialog Kebangsaan di Auditorium PW Muhammadiyah, Selasa (26/9) pagi.

Dikatakan, dialog ini sangat bagus dalam upaya pembentukan program dan gagasan pembangunan. Terlebih ke depannya tantangan yang dihadapi tak mudah dan butuh kerja keras serta kerjasama semua komponen yang ada ini untuk kemajuan bersama. Hal ini sejalan dengan visi misi Muhammadiyah tersebut.

"Semoga dialog kebangsaan ini dapat membawa kebaikan bagi bangsa. Khususnya menjelang tahun politik yang rawan memanaskan situasi bisa diredam sehingga memberi kesejukan bagi bangsa ini. Momen kali ini juga sangat tepat karena berbarengan dengan Muspimwil Muhammadiyah," tegasnya diamini Ketua PW Muhammadiyah Sumsel, H Ridwan Hayatuddin SH MH.

Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringati mengungkapkan dirinya mengapresiasi digelarnya Dialog Kebangsaan oleh PW Muhammadiyah Sumsel. Bahkan selama ini tak sedikit tokoh-tokoh asal Muhammadiyah memiliki peranan yang besar bagi pembangunan bangsa dan negara, tak terkecuali di Sumsel.

"Kita berharap makin banyak kader Muhammadiyah berperan di politik. Sekarang potensi kader terutama bagi wanita sangat besar. Hingga kini keterwakilan perempuan di parlemen belum sampai 30 persenĀ  dari kuota yang ada. Semoga ke depan ini bisa tercapai dan semakin banyak lagi anggota parlemen wanita yang dapat memperjuangkan aspirasi," tutupnya diamini Tokoh Pemuda Muhammadiyah Sumsel, Dr Yudha Mahrom dan politisi PDIP, Dr H Darmadi Djufri SH MH. (afi/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan