Lanjutkan Program Lebih Luas Lagi
**DWP Kawal Program GSMP
MURATARA - Di awal 2023, Dharma Wanita Persatuan (DPW) Kabupaten Muratara, terjun langsung mengawal perkembangan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). ‘’Kita diminta ikut tampil dan berperan serta mengembangkan program berbasis ketahanan pangan,’’ ujar Ketua DPW Muratara, Ani Handayani Elvandary melalui Wakil I DWP Muratara Hj Dwi Alfirmansyah usai rapat internal di Pemda Muratara, kemarin.
Ya, kini program GSMP di wilayah Muratara, mendapatkan tambahan dukungan. Jika sebelumnya sejumlah kegiatan lebih didominasi organisasi PKK, namun kali ini ada tambahan DWP.
DWP merupakan organisasi yang beranggotakan istri seluruh ASN/PNS. Sebagian besar mereka juga tergabung dalam anggota PKK. Namun dengan bergeraknya dua organisasi perempuan ini, tentunya akan memiliki daya support yang berbeda. ‘’Kami akan berkolaborasi dengan sejumlah pihak baik dari PKK, Dinas Ketahanan Pangan maupun Dinas Pertanian dan Perikanan, khusus dalam menggarap program GSMP," katanya.
Selama ini, sejumlah program GSMP sudah berjalan dengan perpaduan program unggulan di tingkat kabupaten. Namun peranan wanita, sangatlah penting untuk menyukseskan sosialisasi pengembangan program berbasis ketahanan pangan ini. ‘’Di 2023 kami akan lanjutkan program GSMP 2022 lebih luas lagi,’’ ujarnya.
Dikatakan, program yang dikembangkan tetap berkelanjutan, masyarakat produktif, dan mampu mengatasi inflasi ekonomi. ‘’Asupan gizi warga terpenuhi dan terakhir menuntaskan masalah stunting," timpalnya.
Sebelumnya, Bupati Muratara H Devi Suhartoni mengatakan, pemerintah men-support penuh program GSMP besutan Gubernur Sumsel. Khusus di Muratara, ada 4 program unggulan seperti bawang merah, jagung, cabai merah dan padi.
Pihaknya menegaskan, ketahanan pangan dan sektor UMKM akan menjadi sektor yang mengatasi inflansi maupun resesi ekonomi. ‘’Kami terus mengajak masyarakat agar kembali menggarap lahan dan memanfaatkan halaman sekitar perkarangan rumah," katanya.
Dikatakan, Pemda Muratara sengaja mengembangkan empat komoditas unggulan menjadi sampel percontohan di Muratara. "Karena komoditas seperti cabai itu sering alami inflasi. Jika banyak warga yang menanam cabai otomatis dampak inflasi itu bisa diperkecil karena produk banyak tersebar di masyarakat," pungkasnya. (zul/)