Dampingi UMKM Yang Minat Go Online

Dukung Gernas BBI, Fasilitasi Puluhan Juta UMKM

JAKARTA - Kehadiran platform digital saat ini memang bagaikan dua sisi mata pisau bagi para pelaku usaha khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Apalagi saat ini ada juga media sosial (medsos) yang mulai beralih jadi tempat berjualan. Tren tersebut dikenal dengan s-commerce atau social commerce. Hal ini banyak dikeluhkan kelompok pedagang yang belum masuk ke platform online dan dianggap mengurangi secara drastis pendapatan mereka karena semua orang bisa berjualan di media sosial. Karena menimbulkan kegaduhan, saat ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Langkah ini dilakukan bertujuan untuk melindungi para pemilik UMKM yang ditengarai mulai dirugikan karena praktik jualan online di ranah media sosial. Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengklaim memiliki sejumlah program untuk mendukung tumbuh kembang UMKM di Indonesia. Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan Kementerian Kominfo memiliki program pendampingan terhadap UMKM melalui pemanfaatan platform digital.
Kementerian Kominfo terus melakukan berbagai upaya mendukung UMKM di Indonesia. Misalnya menginisiasi UMKM Level Up yang merupakan sebuah program pendampingan dan fasilitasi UMKM yang dapat go online melalui digital mentoring dan business incubator," tuturnya.
Menurut Budi, selain program pendampingan, Kementerian Kominfo juga mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang telah memfasilitasi puluhan juta UMKM.
"Kementerian Kominfo juga terus mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia, dimana hingga Juni 2023 telah memfasilitasi 22 juta UMKM untuk on boarding ke ekosistem digital," ujarnya.
Dari sisi pemanfaatan teknologi digital yang maksimal dan produktif, Kementerian Kominfo menghadirkan Gerakan Nasional Literasi Digital dan Program Digital Talent Scholarship (DTS) Entrepreneurship Academy (DEA). Menurutnya, kedua program pelatihan tersebut ditujukan untuk pelaku UMKM. "Kegiatan literasi digital sendiri telah mengedukasi sekitar 4,7 juta peserta di seluruh Indonesia. Sementara Program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) membekali pelaku UMKM dengan keterampilan dan keahlian kewirausahaan digital.
Pada tahun 2023, telah ada 30 ribu pelaku usaha yang diberi pelatihan dan keterampilan digital," ungkapnya.
Dirinya menegaskan UMKM punya peran yang cukup besar bagi perekonomian di Indonesia yakni mencapai 61,7 persen dari total Produk Domestik Bruto di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo terus mencanangkan transformasi digital melalui program dan kebijakan strategis mendukung pengembangan pelaku UMKM. (jp/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan