Sehari, 300 Ha Lahan OKI Terbakar

*Dampak Asap, Mata Perih-Napas Sesak

*Ogan Ilir Level Kuning

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada beberapa daerah rawan di Sumsel.

Salah stunya Kabupaten OKI. Dalam hitungan kurang dari 24 jam, ratusan hektare gambut dan tanaman purun hangus. 

Kejadiannya di wilayah Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran. Karhutla terjadi sejak  Senin sore (4/9)  pukul 15.00 WIB. Kemarin siang, setidaknya 300 hektare sudah terbakar.

Saat Bupati OKI H Iskandar SE meninjau lokasi, api masih membara. Petugas berjibaku melakukan pemadaman.

“Kita bersyukur satgas mitigasinya cepat. Tapi karena lokasinya di luar HGU perusahaan dan akses menuju lokasi sulit, jadi masih ada titik api yang belum bisa dipadamkan,” ujarnya.

Menurut Iskandar, perlu mencari solusi dengan Kementerian LHK dan Badan Restorasi  Gambut untuk mendapatkan akses pemadaman lebih mudah di lapangan. Iskandar tak mau menduga-duga penyebab kebakaran itu. Apakag ulah oknum atau sebab lain.

“Bisa saja terbakar sendiri. Karena sifat gambut ini ketika panas bisa timbul proses pembakaran secara alami,” jelasnya.

Untuk memastikan itu, kepolisian masih lakukan penyelidikan. BACA JUGA : Kasus ISPA Terkendali, Namun Kondisi Udara Masih Rentan Akibat Karhutla

Terkait dampak karhutla, untuk ISPU di OKI masih di bawah ambang 100. 

“Tapi kita sudah mulai bagikan masker,” imbuh Bupati. Sementara, Manager Lapangan PT Kelantan Sakti, Juniyanto menjelaskan, awalnya titik api dari perbatasan area HGU perusahaan.

“Beruntung  tidak menyeberang ke areal kita,” ucapnya. PT Kelantan Sakti sudah siapkan kanal-kanal air.

Tapi karena kondisi sudah lama tak hujan, volume airnya sudah berkurang.

"Jadi kami memadamkan kebekaran lahan itu mengambil air dari sekat-sekal kanal ini," imbuhnya.

Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI Edi Satriawan mengatakan, karhutla tidak hanya terjadi di Cinta Jaya. Tapi juga wilayah Desa Deling Kecamatan Pangkalan Lampam.

“Anggota masih berjibaku memadamkan api,” imbuhnya. Lokasi karhutla Desa Deiling tidak jauh dari titik yang pernah terbakar.

Tambihun, warga Tanjung Serang Laut, Kecamatan Kayuagung mengaku, mulai merasakan dampak dari karhutla.

“Tidak hanya jarak pandang berkurang, mata perih dan bernapas terasa sesak napas. Sampai jam 10 siang saja suasana masih terasa gelap, karena asap," bebernya.

Ia berharap, pemda dan pihak terkait melakukan tindakan cepat dalam mengatasi karhutla.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan OKI, H Aris menjelaskan, alat AQMS untuk mengukur indeks pencemaran udara  masih error. Belum bisa digunakan untuk mengecek ISPU.

“Kami masih menunggu teknisi dari  Bandung, mereka yang pegang kendali dari pusat. Tersentral,” jelasnya.

Sementara, Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat menyatakan, kemarin terjadi karhutla di Desa Pulau Negara, Kecamatan Pemulutan Barat. Luasan lahan yang terbakar setengah . Kejadiannya sekitar pukul 13.30 wib.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan