https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Klaim Produksi Padi Stabil

MUSIM KEMARAU

MARTAPURA -- Meski tahun ini dilanda kemarau akibat cuaca ektrem El Nino, Dinas Pertanian OKU Timur mengklaim produksi petani padi di OKU Timur pada tahun ini stabil.
‘’Kita sudah mewaspadai akan datangnya musim kemarau. Bupati OKUT Ir H Lanosin menekankan produksi jangan sampai turun karena segala fasilitas sarana dan prasarana pertanian tahun 2023 sudah dipenuhi," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur Junadi.
Selain sarana dan prasarana yang sudah disiapkan oleh pemerintah juga didukung dengan luas tanam yang cukup. ‘’Jumlah luas tanam dalam satu tahun kita menargetkan seluas 145.000 hektare," tambahnya. Menurut Junadi, Kabupaten OKU Timur pada 2022 mengalami peningkatan produksi padi yang cukup besar. Atas capaian ini daerah berjuluk Sebiduk Sehaluan itu menjadi tertinggi di  Sumatera Selatan.
"Pada tahun 2021, produksi padi di OKU Timur sebesar 574.966 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan menjadi 701.510 ton GKG pada 2022 atau meningkat sebesar 20 persen," jelasnya.
Junadi juga menyampaikan keinginan Bupati Lanosin pada tahun ini produksi padi mencapai 1 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) dan GKG. "Walaupun dengan harga gabah dan beras yang cukup tinggi ini hasil produksi kita tetap stabil. Karena di OKU Timur ini cukup menjanjikan kolam-kolam saja ditanami padi oleh petani," bebernya. Untuk meningkatkan produksi tersebut, lanjut dia, berbagai upaya dilakukan seperti terus mendorong perluasan lahan pertanian di wilayah itu.
“Target kami produksi padi di OKU Timur tahun ini mencapai 1 juta ton GKP dan GKG," ujarnya.
Dikatakan Junadi, untuk mewaspadai dampak El Nino untuk petani yang melakukan masa tanam pada Oktober pihaknya sudah menyiapkan peralatan seperti pompa air.  Selain itu, telah ada beberapa di beberapa titik yang sudah dibuatkan sumur bor serta program listrik masuk sawah. Lalu pihaknya terus berupaya agar hasil produksi tidak menurun. Karena adanya bantuan benih hingga pupuk baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten.
"Mulai 2022 dan 2023 sudah dipersiapkan oleh Bupati OKU Timur untuk mewaspadai El Nino ini. Seperti pembuatan sumur bor hingga pelaksanaan program listrik masuk sawah," katanya.
Lalu untuk harga gabah dan beras yang naik ini menurutnya dikarenakan faktor iklim ekstrem atau elnino. Tetapi kenaikan harga ini terjadi di seluruh Indonesia.  ‘’Kita akan melakukan operasi pasar bekerjasama dengan Bulog sehingga tidak hanya beras saja namun kebutuhan pokok lainnya,’’ ujarnya. (lid/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan