Soroti Limbah Perusahaan dan TKA

Palembang – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan, Edward Chandra, mengutarakan masalah seputar limbah dari perusahaan. Menurutnya, pengelolaan limbah harus dilakukan agar tidak membahayakan makhluk hidup lainnya. Edward juga mengatakan masalah pengelolaan lingkungan dan yang dibahas dalam hal ini adalah kelapa sawit.

“Jadi pengelolaan limbah, emisi maupun perizinan juga demikian. Semuanya harus berdasarkan SOP,” ujar Edward di depan anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan dari Dapil 1.
Hal lain yang juga harus menjadi perhatian adalah soal tenaga kerja asing (TKA). Dalam  mempekerjakan tenaga kerja asing, banyak hal yang untuk dicermati. Selain itu, juga mendorong perusahaan untuk menggunakan CSR, untuk dimaksimalkan dan ke depan untuk lebih memperhatikan hubungan dengan masyarakat. “Agar dapat mengurangi konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat. Kami berterima kasih dengan adanya kunjungan ini, semoga terjalin silaturahmi yang baik antara pelaku usaha, masyarakat dan legislatif. Ia pun mengakui dalam beberapa hari terakhir ini udara di Sumatera Selatan kurang baik. Ini lebih diakibatkan adanya kebakaran lahan di Ogan Ilir serta kawasan jalan tol.
“Ketika terjadi kebakaran lahan arah angin juga ke Kota Palembang. Sehingga Intensitas Pencemaran Udara (IPU) di Kota Palembang dapat dikatakan kurang baik. Dan untuk hari ini kualitas udara sendiri dalam kategori sedang,” kata  Edward.
Edwar juga mengakui pada beberapa hari ini ada yang tinggi. Namun untuk hari ini, Selasa, 5 September 2023, sudah masuk dalam kategori sedang. “Jadi kalau misalkan baru terjadi terbakar lahan, maka intensitas udara akan semakin meningkat atau kurang baik. Tapi kalau sudah agak lama selang beberapa jam akan turun lagi,” kata dia. Bagi masyarakat sendiri sambungnya, untuk dapat menyesuaikan jika kondisi udara kurang baik mungkin ada baiknya gunakan masker dan menjaga kesehatan. Mengenai permasalahan seputar lahan dan pengendalian lahan terbakar ini sendiri menurutnya, sudah ada satuan tugas yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Sumsel. Dan Satgas ini yang menangani agar tidak terjadi kebakaran yang menimbulkan pencemaran udara menjadi kurang baik. Lantaran banyak partikel yang dibawa angin selain asap. Sementara itu, koordinator Dapil 1, Hj Anita Noeringhati. SH. MH., pada kesempatan itu mengatakan mulai tahun 2010 sudah banyak alih fungsi hutan berubah menjadi kebun sawit dan karet. “Kami berharap kepada pengusaha perkebunan sawit terutama CPO untuk dapat mengelola limbah hingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Begitu juga permasalahan lainnya yakni cerobong asap milik CPO diharapkan juga emisinya jangan sampai di luar ambang batas. Kami minta perusahaan, baik sumber daya alam maupun agro harus dijaga,” harapnya.(iol/lia/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan