Benarkah? Matahari Buatan China Lebih Panas dari Matahari yang Asli, Cek Penjelasan Berikut
SUMATERAEKSPRES.ID - Eksperimen luar biasa yang negara China lakukan, yaitu The Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST), berhasil mencetak prestasi dengan menciptakan matahari buatan yang memiliki suhu lima kali lebih panas dari matahari asli. Matahari buatan China ini mencapai suhu sebesar 158 juta derajat Fahrenheit, setara dengan 70 juta derajat Celsius, dan mampu mempertahankan suhu tersebut selama 1.056 detik atau 17 menit. Prestasi ini mengungguli eksperimen Prancis yang juga mencapai suhu serupa, tetapi hanya dapat mempertahankannya selama 390 detik. Untuk perbandingan, suhu inti matahari asli adalah sekitar 27 juta Fahrenheit atau 15 juta derajat Celsius. BACA JUGA : Bukan Warga Biasa, 3 Orang ini Bebas Keluar Masuk Negara Lain Tanpa Paspor Matahari buatan ini merupakan bagian dari upaya global untuk menciptakan energi bersih dengan meniru reaksi fusi yang terjadi di matahari. Proyek ini menggunakan mesin yang di sebut Tokamak, yang menghasilkan medan magnet berbentuk torus untuk mengendalikan plasma yang mencapai suhu ekstrem tersebut. Selain China, negara-negara lain juga terlibat dalam upaya serupa, dengan pembangunan tokamak masing-masing. BACA JUGA : Pesona Tas Branded Lokal, Berikut Merek-Merek yang Mencuri Hati Pecinta Mode Salah satu proyek besar adalah International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER). Proyek yang akan menggabungkan hasil dari proyek-proyek matahari buatan seperti EAST dan WEST. Untuk lebih memahami energi dalam bintang seperti matahari. Para ilmuwan berharap, dengan adanya matahari buatan ITER akan menjadi tonggak penting dalam studi energi bintang dan dapat dioperasikan pada tahun 2025. (*)