Cegah Hama Penggerek Batang Padi

INDRALAYA - Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah salah satu faktor pembatas pencapaian produksi tanaman pangan. Penanganan OPT dapat dilakukan dengan strategi preventif maupun responsif. Monitoring OPT merupakan upaya preventif yang dilakukan untuk menurunkan populasi dan serangan OPT di lapangan. Khususnya pada komoditas padi dan jagung. Pelaksanaan gerakan pengendalian OPT didasarkan pada hasil pengamatan di lapangan dan rekomendasi dari Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) setempat. Petugas pendamping peningkatan ekonomi pertanian - pengendali organisme pengganggu tumbuhan (PPEP- POPT), Ego Alpian, S.P rutin melaksanakan monitoring OPT pada pertanaman padi. Lokasnya berada di Desa Kapuk Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

“Luas hamparan padi yang kami lakukan monitoring OPT sekitar 10 hektar. Dengan umur tanaman 30-70 Hari setelah tanam (hst),” ujarnya.
Ego menyebut, varietas yang ditanam adalah padi jenis Inpari 32, Ciherang dan Mapan 05. Serta musuh alami yang ditemukan yakni Capung, Laba-laba, dan Paederus. “Berdasarkan dari hasil monitoring OPT yang ditemukan adalah Penggerek Batang Padi dengan luas serangan 1 Ha dan intensitas serangan 3 persen,” tukasnya. Hama Penggerek Batang Padi ini dikenal dengan nama hama sundep dan sering menyerang tanaman padi pada fase vegetatif.  Sedangkan pada fase generatif (sudah mulai muncul malai), hama ini juga sering muncul dan dikenal dengan nama hama beluk.
“Hama ini juga menjadi salah satu hama utama yang sering menyerang tanaman padi. Akibatnya dapat menyebabkan kerusakan dari tingkat ringan, sedang, berat hingga puso,” ulasnya.
Berdasarkan hasil monitoring, petani direkomendasikan untuk melakukan beberapa penanganan pada lahan padinya. Mulai dari sanitasi lahan, membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman atau gulma. Sembari melakukan sanitasi, petani dapat memantau dan mengambilan larva larva Penggerek Batang yang menempel di tananaman Padi lalu dimusnahkan. Kemudian disusul dengan pengendalian menggunakan APH Beauveria bassiana, Pemupukan berimbang. Serta pengamatan rutin untuk memantau perkembangan OPT lainnya. ‘’Pengamatan rutin perlu dilakukan agar serangan hama bisa dikendalikan,’’ katanya (dik)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan