Nindia Bilang Akan Pergi Jauh, Titip Rumah

Firasat Pasutri yang Tewas Diseruduk Minibus

Kepergian pasangan suami istri (pasutri) Syafrullah (34) dan Nindia Kesuma Harahap (32), meninggalkan dua mendalam bagi keluarganya. Terlebih putri semata wayangnya, Dania Elshanum Nuwaira (8 bulan), masih dirawat intensif di RSMH Palembang.

KMS A RIVAI -  Palembang

Kenyataan ini pahit. Tapi Sutan Harahap, berusaha menguatkan diri untuk tetap tegar. Sesekali menghela nafas panjang, dia menerima ucapan belasungkawa dari pelayat yang hadir. Pensinan PT Pustri itu, merupakan ayah dari almarhumah Nindia Kesuma Harahap.

Putrinya tercinta dan suaminya, Syafrullah, merupakan korban tewas lakalantas di Jl RH Amaludin, depan Pondok Dogan Pak Selamet, simpang Dogan, Kecamatan Sako, Palembang, Minggu (22/1), sekitar pukul 15.40 WIB.

Motor Supra Fit nopol BG 4503 ACE yang dikendarai keluarga kecil itu, diseruduk dari belakang oleh mobil Innova Reborn putih nopol H 8550 NZ yang dikendarai Endang Kurniawati (38), warga Jl Pasundan, Kecamatan Kalidoni, Palembang. Baca juga : Pasutri Korban Lakalantas Simpang Dogan Baru Dua Minggu Pindah Rumah Baca juga : Pasutri-Balita Terpental 10 meter

“Kami sudah ikhlas, dan mendoakan arwah anak dan menantu saya mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah swt,” tutur Sutan, usai pemakaman di TPU Sako, kemarin.

Sebelumnya, kedua jenazah disemayamkan di kediaman Sutan, di Jl Nangka III, Kecamatan Sematang Borang. “Kami serahkan proses hukumnya kepada pihak kepolisian. Tapi berharap agar diberikan hukuman yang setimpal,” harapnya.

Sutan mengaku tak memiliki firasat apapunm bakal kehilangan dua anggota keluarganya secepat ini. Terlebih dengan cara yang tragis. Menurutnya, putrinya itu memang orangnya suka bercanda.

Dia teringat, beberapa pekan lalu Nindia sempat berkelakar jika akan pergi jauh dan tak akan kembali. "Memang dia (Nindia,red) sempat ngomong begitu, tapi dengan nada bercanda. Jadi sayapun tidak terlalu menanggapinya dengan serius omongannya," kenangnya.

Sepeninggal kedua orangtuanya, Dania Elshanum Nuwaira ini menjadi yatim piatu di usianya yang baru 8 bulan. Masih sangat membutuhkan orang tuanya. Kini, Dania masih dirawat intensif di RSMH Palembang. Setelah lolos dari maut itu. Baca juga : Tulang Rusuk Sampai Patah, Siswi SMA Kena Bully Anak SMP dan Kakak Kelas Baca juga : Kecelakaan Lalin Didominasi Sepeda Motor

"Mohon yang terbaik dari Allah swt. Jika Allah swt memberikan kesembuhan agar dapat berkumpul kembali bersama kami. Meskipun saat ini kedua orangtuanya telah terlebih dulu berpulang," imbuhnya bertambah sedih, sambil coba ditenangkan kerabatnya.

Sebelum kejadian, belakangan diketahui keluarga kecil itu usai usai silaturahmi ke sejumlah rekan kerja almarhum Syafrullah, yang merayakan Imlek. Salah satunya, Deny (40), pimpinan Bimbingan Belajar (Bimbel) Polipop, tempat almarhum mengajar.

Kata Deny, almarhum Syafrullah sudah sekitar 8 tahun mengajar di bimbil miliknya. Almarhum termasuk guru senior. “Kami sangat kehilangan, terlebih dia meninggal bersama istrinya," tuturnya.

Deny juga menyebut, keseharian almarhum Syafrullah dikenal sebagai pribadi yang baik, dan supel dalan bergaul. Diapun mengenang, saat datang dan kumpul di rumahnya almarhum Syafrullah. Mengajak foto bersama, katanya itu sebagai foto terakhir.

Diketahui, Syafrullah dan Nindia, menikah pada 6 juni 2021. Awal menikah hingga dikaruniai Dania, mereka masih tinggal di rumah orang tua Nindia, di Jl Nangka 3, RT 25, Kompleks Multi Wahana, Kelurahan Lebung Gajah, Kecamatan Sematang Borang. Baca juga : Ada Bansos Rp2 Juta untuk Anak SMA, Syaratnya.. Baca juga : Minim Perhatian, Rawan Kecelakaan

Saat kejadian, setelah diperiksa KTP korban, diketahui beralamat di Jl Lebak Murni, Perumahan Griya Lembah Hijau, Blok Cattleya, Kecamatan Sako, Palembang. “Baru sekitar satu mingguan, pindah ke rumah yang baru," ungkap Ketua RT 25, Kompleks Multi Wahana, Tatang Kusnadi.

Tatang pun mengaku tak kalah terkejut, begitu mendapat kabar duka tersebut, Minggu (22/1) malam. Dirinya langsung bergegas ke rumah mertua korban, Sutan Harahap. "Kami dibantu tetangga bergegas menyiapkan segala sesuatunya sembari menunggu kedatangan kedua jenazah dari rumah sakit," papar Tatang.

Hal senada disampaikan salah seorang tetangga korban, di Perumahan Griya Lembah Hijau. "Malam Minggu kemarin (21/1), dia (almarhum) bilang nitip rumah ya. Anaknya kawan main anak saya," ungkap Komar (33), yang turut mengantarkan ke pemakaman.

Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang tragis ini, jadi perhatian Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib SIK MH. Dia kemarin, membesuk Dania yang masih dirawat di RSMH Palembang.

Kata Ngajib, siapapun pasti tidak menginginkan ini terjadi, Namun kita sebagai manusia, tidak berkata apa karena semua ini sudah kehendak Allah Swt.  “Yang terpenting untuk saat ini, bagaimana berupaya mengobati si anak, yang hingga kini (kemarin) kondisinya masih kritis,” ucapnya sedih, didampingi Kasat Lantas AKBP Rendy Surya Aditama SIK, dan pihak Jasa Raharja.

Atas nama pribadi dan institusi Polri, Ngajib menuturkan sangat berduka dan mengucapkan turut ikut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi. Tak hanya berduka. Ngajib dan jajarannya juga memberikan bantuan tali asih, kepada Dania yang dirawat. Serta pihak ahli musibah di rumah duka Jl Nangka 3, diserahkan melalui Polsek Sako.

Sementara untuk proses hukumnya, pengemudi mobil Innova Reborn putih itu massih dalam pemeriksaan oleh penyidik Unit Gakkum Satlantas Polrestabes Palembang. Dari hasil Olah TKP, didapati ada kelalaian dari pengemudi mobil yang sedang melaju di belakang motor korban.

“Pelaku mengaku awalnya ingin menginjak rem, namun yang terinjak pedal gas. Sehingga mobilnya jadi melaju kencang, dan menabrak kedua korban,” jelas alumni Akpol 1995 itu.

Sehingga, pengemudi mobil disangkakan melanggar Pasal 310 ayat 4  UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. “Dimana akibat kelalaiannya, pelaku menyebabkan orang lain meninggal dunia. Ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara. Pelaku tidak mabuk, kondisinya sehat,” terangnya. Baca juga : Bocor ! Ini Kisi-Kisi Soal Seleksi Masuk PTN

Kasat Lantas Polrestabes Palembang, AKBP Rendy Surya Aditama SIK, melalui Kanit Gakkum Iptu Arham Sikakum SSos, mengungkapkan dari hasil pemeriksaan, pengemudi mobil Innova Reborn itu ternyata baru belajar mengemudikan mobil.

“Begitu melihat ada kendaraan roda dua di depannya, maksudnya mau ngerem. Malah keinjak pedal gas, hingga menabrak roda dua di depannya. Saat kejadian, pengemudi mobil itu turut didampingi rekan kerjanya," bebernya. (*/afi/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan