Kirim Dokter Ahli ke Daerah

*Tangani 4 Penyakit Katastropik

PALEMBANG - Pemerintah mencatat ada empat penyakit paling sering dilakukan rujukan dan jumlah pembayaran cukup besar. Kementerian Kesehatan menargetkan layanan empat penyakit katastropik, yakni jantung, stroke, ginjal, dan kanker dapat dilaksanakan di seluruh rumah sakit kabupaten/kota di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumsel, dr Trisnawarman, mengatakan, program itu merupakan bagian dari transformasi sistem pelayanan kesehatan rujukan. Dimana, dari hasil laporan ada empat penyakit yang punya pembayaran (klaim) cukup besar di BPJS kesehatan yakni jantung, ginjal, kanker dan stroke. "Setelah diteliti ternyata, pasien lambat mendapat rujukan dan tindakan sehingga saat dirujuk  sudah parah," katanya, kemarin.

Ia mengatakan, banyak faktor penyebab pasien lambat dapat tindakan. Dokter tidak tersedia, ada juga alat. Intinya keterbatasan SDM dan sarana serta prasarana. Makanya, pemerintah melakukan program ini guna mendekatkan akses layanan kesehatan rujukan ke masyarakat Indonesia, sekaligus mengurangi beban pembiayaan kesehatan.

"Saat ini belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki alat kesehatan lengkap untuk pengobatan penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi,'' tuturnya. Sebagai contoh penyakit jantung, tak semua Provinsi memiliki RS dengan fasilitas untuk pasang ring di jantung. Dari 34 provinsi, yang bisa melakukan operasi pasang ring hanya 28 provinsi dan 22 provinsi yang bisa melakukan operasi jantung terbuka.

Ditargetkan 34 RS di seluruh provinsi tahun 2024 bisa melayani penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi. "Saat ini masih proses kerja sama. Dimana program ini baru dibuka akhir tahun lalu. Tentu merealisasikan nya secara bertahap," katanya.

Ia mengatakan, tahap awal Pemerintah akan mendatangkan dokter ahli ke daerah. Misalnya ke RSMH, untuk kemudian transfer ilmu ke dokter lokal termasuk dokter di kabupaten/kota yang bekerja di RSUD. Bisa pula skema fellowship sehingga upgrade ilmu. "Sarana dan prasarana pun dilakukan melalui DAK," ucapnya.

Dikatakan, alat kesehatan untuk pengobatan jantung dan stroke antara lain Echocardiography, CT-Scan, Cath lab, Set Kamar OK, IABP, Rotablator, IVUS-FFR, MRI, Mikroskop Neuro, Heart Lung Machine, dan OCT. Sementara untuk kanker terdiri dari Mammography, SPECT CT, Flowcytometer, IHK, Bronchoscopy, Brachiterapy, CUSA, LINAC, PET-CT, CT Simulator. Ada pula alat kesehatan untuk uronefrologi adalah Set endourology, ESWL, C-Am, USG Doppler, Video Urodynamic, Laser Holmium, Automated Peritoneal Dialysis, PCNL, URS, dan Tissue typing. "Transformasi ini dimulai dengan mengatasi penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia yakni penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi," pungkasnya. (yun/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan