Cegah Pencetus Stunting, Target 14 Persen

*Pernikahan Dini Diklaim Berkurang

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pernikahan usia dini menjadi salah satu faktor anak lahir berisiko stunting.

Tapi di Metropolis angka pernikahan usia dini dinilai sudah berkurang, meski angka stunting masih di atas target Pemerintah.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palembang, Altur Febriansyah mengatakan pernikahan dini di kota Palembang jauh menurun karena dipengaruhi peningkatan pengetahuan di masyarakat.

"Artinya sudah banyak yang sadar bahwa pernikahan itu perlu banyak persiapan, baik dari segi kesehatan, ekonomi, dan lain sebagainya," sampainya, kemarin.

Dikatakan, pernikahan dini itu jika menikah di bawah usia 19 tahun, sebab idealnya usia pernikahan bagi wanita paling muda 21 tahun dan pria 25 tahun berdasarkan BKKBN.

Sementara merujuk UU pernikahan, 16  tahun untuk wanita dan pria 19 tahun. "Agar tidak pernikahan dini yang penting jangan menikah di bawah 19 tahun," sebutnya.

Ketika pasangan menikah di usia mudah seperti umur 16 atau 17 tahun, reproduksinya belum siap atau terjaga. Inilah yang menjadikan anak lahir beresiko stunting.

"Tapi hasil pantauan kita bersama dengan KUA, Kota Palembang itu angka pernikahan dininya sudah jauh berkurang," bebernya.

Wali Kota Palembang, H Harnojoyo menyampaikan angka stunting Kota Palembang tinggal 14,2 persen jadi sudah jauh menurun dibanding sebelumnya.

"Target pemerintah pusat itu angka stunting 14 persen pada tahun 2024 dan kita sudah mendekati, tinggal 14,2 persen. Kita upayakan tahun 2024 target dapat tercapai," jelasnya.

Walaupun, katanya, penurunan bukan menjadi tujuan utama dan satu-satunya, tapi bagaimana anak-anak di Kota Palembang dapat benar-benar sehat.

"Harapannya, balita kita dapat benar-benar menjadi harapan bangsa, generasi yang sehat, generasi yang cerdas sehingga bermanfaat bagi masyarakat, kedua orang tua, dan bangsa ini," pungkasnya. (tin/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan