Lahan Gambut Terbakar Dekat Tol Kapal Betung KM 348, Petugas Siaga 24 Jam

Lahan Gambut Terbakar Dekat Tol Kapal Betung KM 348, Petugas Siaga 24 Jam KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Wilayah OKI terus menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang tak surut. Baru-baru ini, tim pemadam kebakaran Manggala Agni, Daops XVII OKI, bekerja keras untuk mengatasi kebakaran di lahan gambut di Desa Deling, Kecamatan Pangkalan Lampam, pada Jumat sore (18/8). Api melanda lahan di dekat Tol Kayuagung Palembang Betung (Kapal Betung), khususnya di titik KM 348. Edi Satriawan, Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, mengungkapkan bahwa petugas masih berjuang untuk memadamkan kobaran api hingga pukul 22.23 WIB. "Situasi masih sulit sejak kami turun tadi pada pukul 18.28 WIB," katanya. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran dan seberapa luas lahan yang terkena dampaknya. Kehadiran api ini bisa berdampak serius pada lalu lintas di Tol Kapal Betung, jika tidak segera petugas padamkan. BACA JUGA : Kabar Duka Bagi Maba, Mahasiswa di Kampus Ini Meninggal Saat Ospek, Berikut Kronologinya Kondisi cuaca yang kering akibat minimnya hujan dalam beberapa waktu terakhir semakin mempersulit upaya pemadaman oleh petugas di lapangan. Hal ini menjadi kendala utama bagi tim darat yang bekerja keras dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan sewaktu-waktu. Dalam konteks kebakaran yang melanda lahan gambut di Desa Deling, Kecamatan Pangkalan Lampam, sudah sepuluh hari lamanya petugas melakukan upaya pemadaman. BACA JUGA : Pabrik Conveyor PT Pusri Terbakar Namun, luas area yang terkena dampak belum dapat petugas pastikan. Edi menjelaskan bahwa upaya "mopping up" masih terus petugas lakukan oleh dua regu dari OKI dan satu regu dari BKO Lahat. "Kami memperkirakan bahwa pekerjaan ini akan selesai besok," tambahnya.

Petugas Siaga di Lokasi

Walaupun api telah berhasil petugas padamkan di Desa Deling, petugas tetap siaga di lokasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di masa mendatang. Prakiraan menunjukkan bahwa puncak musim kemarau akan berlangsung hingga akhir Agustus dan awal September. Keberlanjutan cuaca kering ini menjadi faktor risiko yang perlu diwaspadai oleh semua pihak terkait. (uni)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan