Deru : Jangan Pulang Sebelum Padam

*Dibantu 2 Heli Water Bombing, Titik Api Padam, Sisa Asap

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gerak cepat Gubernur Sumsel H Herman Deru yang menginstruksikan pengerahan helikopter water bombing membuahkan hasil. Titik api pada gunungan sampah pada tempat pembuangan akhir (TPA) Sukawinatan telah padam. Sisa asap yang masih terus tuntaskan tim pemadaman darat dan udara. Hingga sore kemarin (15/8), sudah puluhan kali heli water bombing bolak balik menyiramkan air ke atas titik-titik api dan kepulan asap pada gundukan sampah yang terbakar. Tim pemadaman darat gabungan dari BPBD, Damkar, Manggala Agni, dan Dinas Lingkungan Hidup juga berjibaku menyemprotkan air ke sampah-sampah yang masih berasap. Petugas bersama warga RT 76, 77, 78 dan sekitarnya bahu membahu untuk melakukan pemadaman. “Jangan pulang sebelum padam,” pinta Deru. Orang nomor satu di Sumsel itu kemarin kembali meninjau langsung dua heli water bombing milik BNPB melakukan pemadaman dari udara. Dua heli itu, jenis UH-60A dengan regestrasi : N563DJ dan jenis heli MI-17-IV dengan regestrasi : VN-8414. BACA JUGA : Kepala Basarnas Sumsel Tinjau Langsung Kebakaran Lahan di TPA Sukawinatan Palembang. Ini Penegasannya! Pemantauan upaya pemadaman itu didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel H Iriansyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palembang Dr H Mustain SSTP MSi dan Kasat Pol PP Sumsel H Aris Saputra. Sebelumnya, Senin malam, Gubernur bersama Wali Kota H Harnojoyo juga meninjau gundukan sampah yang terbakar di TPA Sukawinatan tersebut. “Sebenarnya lima hari (kebakaran di TPA), sempat padam. Terus besar lagi karena ada bara di dalam. Semalam setelah saya tinjau, diputus hari ini (kemarin) pakai water bombing karena belum ada hujan,” jelas Deru. Setidaknya hingga pukul 12.00 WIB saja sudah 58 kali helikopter water bombing menyiramkan air ke gunungan sampah sebenarnya sudah tidak aktif lagi itu. Sekali penyiraman, 5.000 liter air yang ditumpahkan dari satu heli. Deru menegaskan, penyebab kebakaran di gunungan sampah yang sudah berusia 27 tahun itu bukan faktor kesengajaan. Tapi karena cuaca yang panas terik dan sudah beberapa hari tidak turun hujan.
“Bisa jadi karena proses kimia, ada yang meledak. Gas metannya memicu api. Ditambah terik matahari,” paparnya.
Terkait asap akibat kebakaran gunungan sampah itu, Gubernur minta kepada jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) membagikan masker kepada masyarakat sekitar TPA. “Saat ini kan pasti tidak diizinkan pemulung itu. Free dululah karena bahaya bagi kesehatan,” imbuhnya. BACA JUGA : DLHK Palembang Sebut Cuaca Panas Ekstrem jadi Penyebab Kebakaran TPA Sukawinatan Wali Kota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, Pemkot memang minta bantuan gubernur untuk menanggulangi kebakaran di TPA Sukawinatan ini dengan tindakan water booming. “Saya juga mengimbau kepada kepala dinas, camat dan lurah setempat untuk mengevakuasi warga yang terkena dampak polusi asap dari terbakarnya gunungan sampah ini,” ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan