KWT Melati Binaan Pertamina EP Ubah Limbah Pinang Jadi Bernilai Ekonomis
KWT Melati Binaan Pertamina EP Ubah Limbah Pinang Jadi Bernilai Ekonomis PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, yang berbasis di Musi Rawas, Desa Suka Karya, Kecamatan STL Ulu Terawas, berhasil mengolah bahan baku pinang menjadi produk-produk bernilai tinggi. Mulai dari teh, kopi, bandrek hingga steoropom. Kini produk di jual hingga ke Malaysia. Bahkan omzet sudah mencapaia Rp 12 juta perbulan. Nyatanya, keberhasilan ini merupakan kolaborasi yang berhasil antara KWT Melati dan PT Pertamina EP. Suhartini, Ketua KWT Melati mengatakan, KWT Melati telah mengubah pemandangan di daerah mereka dengan memanfaatkan potensi alam yang ada. Bahan baku pinang yang melimpah di desa mereka kini tidak hanya menjadi hiasan atau bahan makanan biasa, tetapi telah diolah menjadi produk-produk unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu produk andalan KWT Melati adalah olahan minuman seperti bandrek dari pinang dan kopi pengantin. Kedua produk ini telah berhasil dikenal di pasar lokal dengan harga yang terjangkau, yakni berkisar antara 25 hingga 30 ribu rupiah per unit. BACA JUGA : Viral, Mobil Dinas Terobos Jalan Cor Basah, Warganet Geram! Selain itu, KWT Melati juga telah menciptakan solusi berkelanjutan dengan mengolah limbah pelepah pinang menjadi sterofoam yang bisa digunakan berulang kali, dan ini dijual dengan harga Rp 3500 per buah. Suhartini, yang menjabat sebagai Ketua KWT Melati, menjelaskan bahwa kolaborasi mereka dengan Pertamina EP dimulai sejak tahun 2018. Potensi besar dari pohon pinang yang tersebar di desa mereka akhirnya mendapatkan pengolahan yang tepat melalui program binaan dari Pertamina EP. BACA JUGA : Menyapa Warga Lampung, Autovision Berikan Alternatif Terbaik untuk Penerangan Kendaraan Ini telah membawa dampak positif tidak hanya bagi kelompok wanita tani tersebut, tetapi juga bagi masyarakat setempat. Dalam perjalanannya, KWT Melati telah mengikuti berbagai pelatihan dan bimbingan dari Pertamina EP. Dukungan ini meliputi pelatihan dalam mengolah bahan baku pinang menjadi produk bernilai ekonomi, serta penyediaan peralatan yang diperlukan.