Gunakan Bahan Alami dengan Teknik Inovatif

*Pekarangan Rumah jadi Kebun Melon

MUARADUA –  Pekarangan yang tak terlalu luas ternyata bisa memberikan manfaat yang luar biasa. Inilah yang dirasakan Andi,

warga Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan.

Andi punya cara tersendiri untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya, Yakni dengan menjadikannya kebun melon.

Dia tertarik memanfaatkan pekarangan yang sebelumya kosong tersebut, menjadi kebun melon karena buah ini masih jarang di OKU Selatan.

Selama ini, pekarangan rumahnya kosong. Tak ada tanaman. Hanya dipenuhi semak belukar. 

‘’Jadi ketimbang jadi semak belukar, lebih bagus jadi pekarangan kebun melon kan? Dari kebun ini kita bisa mendapat tambahan penghasilan lain,” ungkap Andi.

Lalu, dia mencoba membudidayakan tanaman melon. Semua ilmu bercocok tanaman diperolehnya dari petani lain.

‘’Selain itu, saya juga mencari informasi di internet dan youtube. Saya pelajari cara menanam melon hingga panen,’’ katanya.

Andi mengaku punya cara sendiri dalam pengelolaan tanah kebunnya. Yakni menggunkan pupuk kompos dari sekam kopi, kotoran kambing dan ayam.

‘’Sekam kopi, kotoran kambing, dan ayam pada tanah merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas tanah,’’ katanya.

Menurutnya, bahan-bahan ini memberikan nutrisi tambahan yang diperlukan oleh bibit melon. Agar menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif.

Dia mengatakan,  sebelum melakukan cocok tanam, dirinya sempat belajar median tanah.

‘’Bagaimana tata cara mengelola tanah dengan baik untuk dijadikan cocok tanam, sehingga saya memilih menanam melon dari olahan tanah yang berkualitas.

Alhamdulilah, tanaman melon kita ini sangat subur, hasil-hasil buanya juga besar-besar dan menjanjikan,” ungkapnya.

Selain itu, Andi juga menggunakan terpal sebagai penutup lahan setelah menanam bibit melon.

Hal ini bertujuan untuk melindungi tanaman dari perubahan cuaca ekstrem dan hama potensial. 

‘’Terpal juga membantu menjaga kelembaban tanah dan mempercepat pertumbuhan melon,’’ ujarnya

Dalam beberapa bulan terakhir, hasil dari inovasi Andi telah menarik perhatian petani lain di daerah tersebut.

Karena, tanaman melon yang ditanam dengan metode ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode tradisional.

Tanaman melonnya tumbuh subur. Tak hanya itu, buah yang dihasilkan pun berukuran cukup besar. 

‘’Diharapkan penggunaan bahan-bahan alami dan teknik inovatif dalam pertanian dapat terus dikembangkan,’’ ujarnya.

Dikatakan, hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas tanah dan hasil panen, tetapi juga berpotensi untuk memperbaiki kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di wilayah OKUS.

‘’Hasil panen selain untuk diri sendiri bisa juga dijual dan tentunya dapat menambah pendapatan keluarga,’’ katanya.

Buah melon sendiri cukup diminati. Apalagi di OKU Selatan tak terlalu banyak petani yang menanam melon. 

Manfaat buah yang manis dan segar ini cukup banyak. Diantaranya mencegah dehidrasi,

memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, bermanfaat untuk pencernaan, mennurunkan tekanan darah dan memperkuat sistem imun dan mencegah infeksi.

Tak hanya itu, melon juga bermanfaat melon untuk kulit. Melon mengandung vitamin C yang penting untuk pembentukan kolagen.

Kolagen yaitu protein yang menyusun, memelihara, dan memperbaiki jaringan kulit. Selain itu, vitamin C pada melon juga memiliki khasiat sebagai antioksidan yang kuat.

Antioksidan akan melindungi sel kulit Anda dari kerusakan akibat sinar matahari dan radikal bebas. Hasilnya, kulit pun tetap kenyal, sehat, dan cerah (end)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan