Ungkap Pengaruh Paparan Fluorida Selama Laktasi

*Dr Deaz Raih Gelar Doktor Sains Biomedik

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pencapaian prestasi yang ditorehkan Dr dr Siti Sarahdeaz Fazzaura Putri M Biomed patut diacungi jempol. Di usianya yang baru menginjak 34 tahun,

istri dari Dr Ari Martino SE MM (Doktor Keuangan) ini berhasil meraih gelar doktor Sains Biomedik Program Doktoral Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri).

Hebatnya lagi untuk meraih gelar doktor, Dr Deaz (sapaan karib Dr dr Sarahdeaz, red) tak perlu lagi mengikuti ujian promosi doktor.

Ini lantaran dosen Fisiologi FK Unsri ini telah melampaui target yang wajib diselesaikan minimal tiga target publikasi. Satu di antaranya harus terindeks dan bereputasi internasional.

"Itu sudah menjadi program kita, Dr Diaz menyelesaikan tujuh karya penelitian mulai dari publikasi internasional terindeks WoS dan Scopus.

Publikasi nasional, membuat buku, hingga paten produk. Sehingga yang bersangkutan tak lagi diwajibkan mengikuti ujian promosi doktor," ungkap

Wakil Dekan Bidang Akademik FK Unsri sekaligus promotor disertasi Dr Sarahdeaz, Prof Dr dr Irfannuddin SpKO MPd Ked, kemarin (3/8).

Sementara Dr Deaz menyebut disertasinya kali ini diberi judul "Selama Periode Menyusui, Hindari Air Terkontaminasi Fluorida".

Doktor yang juga berprofesi sebagai konselor menyusui ini mengaku Fluorida telah lama digunakan untuk membantu melawan kerusakan gigi.

Fluorida dalam pasta gigi pada dasarnya aman, tapi jika dipakai secara berlebihan dapat menyebabkan warna kecoklatan pada gigi hingga menyebabkan sejumlah permasalahan kesehatan.

"WHO  atau Organisasi Kesehatan Dunia mencatat Indonesia sebagai negara dengan salah satu wilayahnya memiliki sumber air dengan kadar fluorida yang cukup tinggi (endemik area),"

paparnya usai dikukuhkan sebagai doktor Sains Biomedik. Dosen Fisiologi FK Unsri ini menjelaskan fluorida dapat melintasi sawar darah otak.

Hal ini membuat Doktor yang juga ibu dari lima orang anak ini khawatir terhadap bayi-bayi yang kemungkian dapat saja terpapar fluorida sejak dini.

“Sawar darah otak ini kan lapisan yang terkunci rapat yang melindungi otak kita dari zat berbahaya,

tapi pada awal kehidupan lapisan ini masih sangat rentan terhadap perubahan lingkungan,” ungkapnya.

Dia menambahkan keadaan ini diperburuk ketika tidak semua ibu memberi ASI esklusif pada bayinya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan