https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bahan Bakar Mineral Turun Signifikan

PALEMBANG - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut nilai ekspor Indonesia pada Juni 2023 mencapai US$ 20,61 miliar atau turun 5,08 persen dibanding ekspor Mei 2023 sebesar US$ 21,72 miliar. Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto menjelaskan dibanding Juni 2022 nilai ekspor turun sebesar 21,18 persen. Ekspor nonmigas Juni 2023 mencapai US$ 19,34 miliar, turun 5,17 persen dibanding Mei 2023 dan turun 21,33 persen dibanding ekspor nonmigas Juni 2022.

“Penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$ 441,3 juta. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$ 834,9 juta,” ujarnya.
Atqo menyebut, komoditas lain yang juga menurun nilai ekspornya adalah nikel dan barang daripadanya US$ 285,9 juta (41,33 persen), logam mulia dan perhiasan/permata US$ 238,3 juta (41,41 persen), bijih logam, terak, dan abu US$ 224,5 juta (34,64 persen), serta kapal, perahu, dan struktur terapung US$ 133,3 juta (94,31 persen). Komoditas yang meningkat selain lemak dan minyak hewan/nabati adalah besi dan baja US$ 149,2 juta (7,36 persen), ampas dan sisa industri makanan US$ 64,0 juta (41,90 persen), serta pakaian, dan lainnya.
“Selama Januari-Juni 2023, ekspor 10 golongan barang di atas memberikan kontribusi 54,33 persen terhadap total ekspor nonmigas,” pungkasnya. (fad)
   

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan