https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Perilaku Higienis Efektif Tangkal Hepatitis

*Cegah Kerusakan Hati Fatal

PALEMBANG- Penyakit hepatitis merupakan peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. "Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis bisa menular ke orang lain,"ujar dr. Vidi Orba Busro, Sp.PD.KGEH, divisi Gastro Entero Hepatologi KSM Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, di sela kegiatan talkshow interaktif Pentingnya Deteksi dan Penatalaksanaan Dini Hepatitis untuk Mencegah Kerusakan Hati yang Fatal, kemarin (26/7) di Graha Eksekutif lantai 3 RSMH Palembang. Kegiatan ini dalam rangka Hari Hepatitis sedunia yang jatuh pada 28 Juli. Katanya, jenis Hepatitis terbagi dua berdasarkan sifatnya, yaitu akut dan kronis. Hepatitis akut terjadi secara tiba-tiba dalam kurun waktu yang cenderung singkat. Sementara yang kronis berkembang perlahan dan merupakan kondisi jangka panjang. "Sialnya, keduanya sama-sama mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan metabolisme,"ucapnya. Lanjutnya, Hepatitis merupakan penyakit menular dalam bentuk peradangan hati yang disebabkan oleh virus dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat di dunia, termasuk Indonesia.
"Virus Hepatitis B dan C. Hepatitis C menjadi salah satu jenis hepatitis prioritas dan sorotan saat ini. Karena, risiko penularannya yang tinggi. Pasien dengan penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis memiliki presentasi risiko tinggi untuk terinfeksi virus Hepatitis C,"ucapnya
Ironisnya, risiko terinfeksi virus Hepatitis C akan semakin meningkat apabila semakin lama waktu pasien tersebut menjalani hemodialisis. Prevalensi Hepatitis C pada pasien hemodialisis masih tetap tinggi karena pasien tersebut memiliki kecenderungan untuk menularkan virus Hepatitis C ke pasien Hemodialisis lainnya. Hal itu juga dipicu karena pasien hemodialisis dengan Hepatitis C jarang mendapatkan pengobatan yang optimal. Melalui momentum Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati tiap tanggal 28 Juli, diharapkan semua pihak baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat berkolaborasi untuk mewujudkan generasi bebas hepatitis. Selain itu, upaya-upaya pencegahan infeksi Hepatitis C bagi pasien Hemodialisis juga penting dilakukan. Yakni dengan menjalani standar prosedur pengendalian infeksi meliputi perilaku higienis yang terbukti secara efektif dapat mencegah penularan melalui darah dan cairan yang terkontaminasi di antara pasien. Melakukan upaya disiplin dalam menjaga kebersihan tangan, keamanan injeksi, dan pembersihan lingkungan. Sementara Hepatitis B adalah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. "Virus ini dapat menular melalui hubungan seksual atau berbagai jarum suntik,"terangnya
Infeksi hepatitis B umumnya tidak bertahan lama dalam tubuh penderita dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati. Kondisi ini disebut infeksi hepatitis akut atau hepatitis B akut. "Namun, infeksi hepatitis B juga bisa menetap dan bertahan dalam tubuh seseorang atau menjadi kronis,"katanya.
Infeksi hepatitis B kronis dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti sirosis atau kanker hati. Oleh karena itu, penderita hepatitis B kronis perlu melakukan kontrol secara berkala ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan deteksi dini bila terjadi komplikasi. "Penyakit ini dapat dicegah melalui vaksinasi hepatitis B,”pungkasnya.(nni/lia)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan