Antisipasi Ajakan Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024 : Belum Semua NKRI, Masih Bergerak Bawah Permukaan
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pelaku-pelaku paham radikalisme, masih terdeteksi bergerak.
Direktorat Intelkam polda Sumsel, terus berusaha mengantisipasi dan mengeliminirnya, jelang pesta demokrasi Pemilu Serentak 2024.
"Meski begitu, saya katakan bahwa situasi saat ini masih aman dan kondusif," ujar Wadir Intelkam Polda Sumsel AKBP Dwi Mulyanto SIK, dalam FGD "Antisipasi Penyebaran Paham Radikalisme di Media Sosial Menjelang Pemilu 2024, Senin (24/7).
Agar kondisi di Sumatera Selatan tetap aman dan kondusif, lanjut Dwi, pihaknya terus mengantisipasi dan mengeliminir.
BACA JUGA : HALO PAK POLISI! Teror Lempar Batu Ke Pengendara Mobil di Jalinsum Muratara Makin Merajalela Nih
Yaitu soal munculnya isu-isu, konten-konten, seruan dan ajakan di media sosial, dari kelompok radikalisme.
Meski, pemerintah sebelumnya sudah resmi membubarkan FPI dan HTI. Namun menurut Dwi, yang dibubarkan itu adalah organisasinya.
Sementara, orang-orangnya atau pengikutnya, masih ada. "Mereka masih bergerak di bawah permukaan," tegas Dwi, menyampaikan sambutan Direktur Intelkam Kombes Pol Iskandar F Sutisna.
Nah, ini yang menurutnya perlu dirangkul kembali ke NKRI. Seperti tahun lalu, mereka mengislahkan kembali atau menderadikalisasinya di OKU Timur. "Kami tetap laksanakan monitoring," sebut Dwi.
Salah satu pemateri FGD, adalah ustaz Abdurrahman Taib alias Kosim alias Musa alias Ivan. Mantan napi terorisme (napiter), Ketua Kelompok Palembang yang menghebohkan 2008 silam.
Ustaz Abdurrahman Taib, tak menampik masih ada napiter yang belum kembali ke Ibu Pertiwi. "Sebagian ada yang masih keras, masih berpikiran jihad fisabilillah," ungkapnya.
Dia sendiri, sekarang menjadi Ketua Yayasan Pelita Bersatu. Yayasan yang dibentuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), untuk menampung napiter di Sumsel.