Petakan Daerah Rawan Premanisme
PALEMBANG - Aksi tawuran antarmasyarakat, balapan liar, maupun penyalahgunaan narkoba masih cukup rawan terjadi. Karenanya ini terus menjadi atensi Polrestabes Palembang dalam mencegahnya dan meminimalisir konflik.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhammad Ngajib, mengatakan, secara umum di Palembang masih banyak daerah-daerah rawan premanisme dan tawuran.
“Beberapa daerah rawan itu, seperti Sukarami, Sukawinatan, dan Sukabangun, Ilir Timur I, Pasar Cinde, Pasar 16, Sako, Musi Raya Sako, Jembatan geledek, Ilir Timur II, Simpang Golf, Rajawali, Celentang, Kalidoni,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi 4 Pilar Kamtibmas dihadiri oleh seluruh Bhabinkamtibmas, Babinsa, Camat, serta Ketua RT se-Kota Palembang di DPRD Palembang, Kamis (19/1).
Selanjutnya, kata dia, Tegal Binangun, Simpang Kayuagung, Kertapati, Tangga Takat Palapa SU II, OPI Mall, Pasar Induk, Kemuning, Angkatan 66, Simpang Sungki Kertapati, Suro Ilir Barat II, Jalan Radial Ilir Barat I. “Saya meminta semua lapisan masyarakat, polisi, TNI, camat, tokoh agama, tokoh masyarakat, Dishub, Pol-PP, dan lainnya bersama-sama menyelesaikan permasalahan tawuran yang ada,” tegasnya.
Ngajib mengatakan saat ini Sumsel dikenal zero conflict, tapi banyak juga konflik-kinflik kecil. Jika tidak dikelola dengan baik maka akan jadi konflik sosial yang besar dan juga jadi permasalahan besar ke depan. "Konflik-konflik kecil itu salah satu contohnya tawuran, dan itu sumber permasalahan yang dapat memicu konflik besar kalau dibiarkan begitu saja," tegasnya.
Apalagi di tahun politik sangat rentan konflik politik, sehingga harus ekstra keras menjaga kondusifitas. "Saya harap untuk menjaga kamtibmas, Babinsa menyampaikan pesan ke masyarakat untuk pencegahan," lanjutnya.
Dandim 0418 Palembang, Kolonel Inf Sumarlin Marzuki SE menjelaskan pihaknya mengapresiasi upaya Polrestabes meningkatkan kamtibmas di Kota Palembang. "Kegiatan ini bisa jadi momen silaturahmi sebagai sarana sharing, tukar pikiran, dan ide kepada seluruh peserta," imbuhnya. Tentu data fakta yang disampaikan Polrestabes harus dipedomani dalam rangka evaluasi dan melakukan perbaikan.
Keterlibatan dan kehadiran aparat keamanan tak ada gunanya jika tokoh masyarakat dan agama tidak punya kepedulian dalam setiap kejadian. "Inilah pentingnya peran tokoh masyarakat dan agama melaporkan setiap kejadian. Ini upaya pencegahan agar tidak menjadi konflik yang besar dan berkepanjangan," lanjutnya.
Menurutnya saat ini perlu ditingkatkan kepedulian terhadap lingkungan masing- masing, serta kepedulian terhadap berbagai masalah di Palembang, seperti tawuran, balap liar dan narkoba buat stabil keamanan. "Pencegahan bisa dimulai dari titik di lingkungan masing masing, kita harus punya kepedulian dan kepekaan yang tinggi untuk selalu mengamati melihat menegur dan melaporkan," pungkasnya. (nsw/fad)