https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Banyak Jemaah Alami Pneumonia

*H Idun Belum Ketemu

MEKAH, SUMATERAEKSPRES.ID - Sembari menunggu kepulangan ke Tanah Air, jemaah haji Indonesia yang masih kelelahan pascapuncak haji Armuzna harus jaga kondisi fisik.

Suhu di Tanah Suci saat ini berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

Banyak jemaah yang mengalami Pneumonia. “Karenanya, PPIH bidang kesehatan terus mengimbau jemaah haji untuk disiplin pola hidup bersih dan sehat,” kata Juru Bicara PPIH Pusat, Akhmad Fauzin, kemarin.

Meski tak lagi pandemi Covid, jemaah disarankan untuk memakai masker.

Kemudian, menghindari kontak fisik terutama dengan jemaah haji lain yang batuk atau pilek. Juga mencuci tangan pakai sabun.

Dengan kondisi cuaca panas, 30-44 derajat Celcius di Medinah dan Mekah 31-41 derajat Celcius, jemaah saat ziarah hendaknya menggunakan payung atau topi, pelembab bibir dan tabir surya.

“Selalu bawa air minum yang cukup. Jangan sungkan meminta bantuan petugas kesehatan jika ada masalah,” ucapnya.

Fauzin mengatakan, hingga 12 Juli 2023 pukul 24.00 WIB, jemaah gelombang I yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 57.251 orang.

Tergabung dalam 149 kelompok terbang (kloter). Kemarin, ada 6.325 jemaah dalam 17 kloter yang pulang ke Tanah Air.

“Untuk besok (hari ini) ada 8.093 orang dari 21 kloter yang akan pulang,” bebernya.

Sementara, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal terus bertambah.  “Hingga 12 Juli sudah 588 orang,” tukas Fauzin. Sementara, jemaah KBIH Miftahussalam Palembang yang tergabung dalam kloter 23 baru bergerak ke Madinah pada 24 Juli nanti. “Kemarin kita baru selesai umrah Tan’im. Umrah sunnah dengan miqot di Tan’im. Lalu ke Thaif dan rencana besok (hari ini) akan ke Gua Hiro,” beber Ketua KBIH Miftahussalam, H Fery Munandar.

Untuk pencarian terhadap H Idun Rohim, jemaah asal OKI yang hilang masih terus dilakukan.

Saidi, anak H Idun mengatakan, hingga saat ini petugas di Tanah Suci belum menemukan keberadaan ayahnya. "Kami terus menanti kabar ayah kami dari ketua kelompok," tuturnya.

Komunikasi keluarga dengan petugas dan pengurus KBIH Sri Varita terus terjalin.

“Kami juga terus berdoa agar ayah bisa segera ditemukan dan pulang bersama jemaah lainnya akhir Juli nanti,” pungkasnya.(*/uni)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan