Bawang-Cabai “Hantu” Inflasi

*Banyak Di suplai dari Daerah Lain

PALEMBANG - SUMATERAEKSPRES.ID - Rupanya cabai dan bawang menjadi komoditi yang sangat di perhatikan di Sumsel. Pasalnya jika komoditi ini tiba tiba kekurangan stok dan dapat memicu inflasi. Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Indra menjelaskan kebutuhan bawang merah dan cabai di Sumsel mencapai 7-8 ton per hari. “Konsumsi dan permintaan kedua komoditas ini tinggi lantaran banyak di gunakan untuk untuk memasak makanan khas Palembang,” ujarnya pada Bincang Bareng Media di Lantai II Kantor BI Perwakilan Sumsel, kemarin. Sementara luas tanam bawang yang ada masih sangat kurang bahkan produksinya tidak sampai 10 persen memenuhi kebutuhan. "Luas lahan tanam bawang hanya 200 hektare, sementara kebutuhan 3 ribu hektare," papar dia. Sehingga Sumsel harus memasok dari daerah lain, baik dari pulau Jawa maupun daerah sekitar Sumsel. Jika dua kebutuhan ini tidak dipenuhi akan memicu kenaikan harga.
"Bawang dan cabai ini seperti hantu inflasi. Tiba tiba hilang, harga naik. Untuk itu perlu dijaga dan diperhatikan stoknya," papar dia.
Selain bekerja sama dengan daerah  lain, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan luasan tanam berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Horikultura.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan