Jual ke Pedagang Sayur Keliling
Editor: Hasim Sumeks
|
Senin , 10 Jul 2023 - 19:32
BATURAJA – Pengoptimalan pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif terus dilakukan kelompok wanita tani (KWT) di Desa Pusar. Tak hanya membibitkan tanaman sayur mayur tetapi juga langsung melakukan budidaya tanaman tersebut. Bahkan sudah ada beberapa jenis sayuran yang siap dipanen. ‘’Saat ini, untuk sayuran yang masih panen yakni tanaman kangkung,’’ ujar Garsubi, yang membantu kelompok wanita tani (KWT) di Desa Pusar. Untuk tanaman kangkung tersebut, lanjutnya, tak dipanen sekaligus. Di lahan tersebut ada empat galangan (lahan) kangkung yang dipanen.
Pemanenan tanaman kangkung dilakukan bertahap sesuai kebutuhan. Sebagian hasil panen dijual. ‘’Kita jual hasil panen ke pedagang sayur keliling yang ada di desa. Karena hasil panen kangkung langsung diambil dari kebun, maka sayuran yang dijual lebih segar,’’ ujarnya.Disebut Garsubi, apa yang dilakukan tersebut untuk mendorong supaya para ibu di Desa Pusar mau dan punya kemauan untuk bertanam sayur. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan mereka menjadi tempat bercocok tanam sayur. “Kita selalu memberikan motivasi kepada para ibu rumah tangga di sini,” ujarnya. Garsubi mengakui, masih banyak ibu-ibu atau warga yang enggan atau masih pasif untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka. Padahal dengan bertanam sayur ini bisa mendapatkan manfaat dan mendatangkan hasil bagi mereka.
Selain bisa dipanen dan dikonsumsi sendiri. Hasil panen juga bisa dijual. Sehingga bisa mendapatkan keuntungan. ‘’Untuk bibit sayuran tak perlu khawatir bisa dibantu, seperti bibit terong, ranggam, dan cabai Sekarang yang dibutuhkan kemauan dan keinginan ibu-ibu untuk memanfaatkan lahan pekarangannya,’’ katanya.Memang, banyak manfaat yang bisa diambil jika warga mau memanfaatkan lahan pekarangan. Sayang sekali jika lahan tersebut dibiarkan kosong dan dipenuhi semak belukar. Untuk memulainya butuh perjuangan. Tetapi akan terasa manisnya jika lahan tersebut sudah menghasilkan.
Jika butuh kebutuhan dapur tentunya tak perlu lagi ke warung atau pasar. ‘’Semuanya bisa diambil dari pekarangan rumah. Cobalah kita menanam sayur, cabai hingga bumbu dapur di halaman rumah. Tak perlu banyak, tanam saja secukupnya. Ini bisa menghemat biaya dapur,’’ katanya.Jika berhasil, lanjutnya, tentu bisa dikembangkan ke lahan yang lebih luas. Bisa dijadikan usaha dan menghasilkan uang. (bis/)