JAKARTA – Virus langka dan mematikan kembali menyebar. Kali ini di wilayah Eropa dan Amerika. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, sudah puluhan bayi terinfeksi. Data WHO menyebutkan, setidaknya sudah 26 bayi di Kroasia, Prancis, Italia, Spanyol, Swedia, dan Inggris yang telah terinfeksi jenis enterovirus langka ini. Namanya, echovirus-11. Belum banyak informasi yang terpublikasi menyangkut echovirus-11 ini. Namun, dampaknya cukup parah. Delapan dari 26 bayi yang terinfeksi tersebut kabarnya meninggal. Di Perancis, sebagian besar penyebab kematian para balita itu karena mereka alami kegagalan fungsi organ dan sepsis. Mengutik keterangan tertulis juru bicara WHO, kasus ini tidak biasa. “Karena kerusakan yang sangat cepat dan tingkat kematian terkait kasus di antara bayi yang terkena dampak cukup tinggi," tulis juru bicara WHO, Sabtu (8/7). Enterovirus memang sangat memengaruhi bayi baru lahir. Sebab, sistem kekebalan bayi belum cukup matang untuk melawan infeksi virus. Penyakit ini dapat menyebar melalui kotoran. Bisa juga lewat perpanasan/ droplet. Biasanya hidup di sistem pencernaan. Pejabat kesehatan di Inggris sebelumnya melaporkan peningkatan kasus serupa yang tidak biasa pada miokarditis parah atau radang jantung. Dari 10 bayi yang memiliki enterovirus lain yang disebut coxsackievirus, setidaknya satu meninggal. Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr Mike Ryan mengungkapkan seputar infeksi virus. Kebanyakan enterovirus menyebabkan penyakit yang sangat ringan pada anak-anak yang terinfeksi. ”Tapi dalam proporsi kecil, kami melihat penyakit bencana yang jauh lebih signifikan," tuturnya.