Gelar Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Bagi 34 Dokter

*Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang

Kebahagiaan dan kebanggaan tampak terpancar dari semua civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (FK UM) Palembang. Betapa tidak, Institusi ini  menggelar pelantikan dan pengambilan sumpah untuk 34 dokter baru. Tidak hanya itu, FK UM Palembang menjadi peserta terbanyak yang lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) sejak Fakultas Kedokteran didirikan pada 2008 lalu. Dan hingga saat ini, sudah 537 dokter sudah dihasilkan FK UM Palembang.

Pelantikan dan Pengambilan sumpah dokter digelar, Rabu (18/01/2023 di Lantai 4 Gedung FK UM Palembang. Hadir dalam perhelatan tersebut, Rektor UM Palembang DR. Abid Djazuli, SE, MM,  Dekan Fakultas Kedokteran UM Palembang dr. Yanti Rosita, M. Kes, Direktur RSUD Bari diwakili oleh Wadir Pelayanan Medis dr. Amalia, M.Kes, Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) dr. Rizal Daulay, Sp.OT, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang  diwakili oleh Kabid SDK dan Administrator Kesehatan Sri Yulianingsih,SKM, MKM dan Helpina, SKM, MKM.

Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang, DR. Abid Djazuli, SE, MM dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada dokter baru yang sudah dilantik. Abid mengatakan, Profesi dokter adalah lahan pengabdian dan dekat dengan nilai keluhuran individu, sehingga factor dedikasi, sikap moral harus berbobot tinggi dalam keseharian. “Semoga rasa profesionalisme, rasa kemanusiaan, dan etika selalu melekat pasa semua pribadi dokter di setiap langkahnya,” ujar Abid.

Untuk semua dokter yang baru dilantik, Abid berpesan agar para dokter mengabdi ditengah masyarakat dengan penuh percaya diri karena mereka tumbuh kembang dari almamater yang bereputasi sangat baik dan secara teguh memegang tradisi unggul dan islami.

Abid mengajak para dokter baru untuk membantu pemerintah mengatasi ketidakseimbangan distribusi dokter di daerah pelosok. Kata Abid, jika nantinya harus ditempatkan di daerah yang jauh dari perkotaan, desa perbatasan, terpencil dan tertinggal dan kepulauan, maka harus siap, rela dan ikhlas. Agar pelayanan kesehatan dapat dijangkau masyarakat. “Jagalah nama baik almamater, jalin terus komunikasi dengan civitas akademika, terus tingkatkan citra baik dokter dengan tanpa henti memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” tukasnya. (Adv)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan