https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Demi Air, Terpaksa Begadang

BATURAJA – Sejumlah pelanggan PDAM Tirta Raja yang berdomisili di Perumahan Karang Sari khususnya RT 4, Desa Tanjung Baru, kemarin (6/7) berdemo di kantor pusat PDAM Tirta Raja. Kedatangan mereka buntut dari kekesalan karena kesulitan mendapat air ledeng, meski membayar rutin setiap bulan. Mereka menyampaikan aspirasi dan membacakan apa yang jadi keluhan. Setelah berorasi mereka diterima pihak manajemen PDAM Tirta Raja dalam ruang rapat. “Ini akumulasi kesulitan kami dalam 3 tahun terakhir,” kata Catur Yudi, pelanggan dengan lantang. Padahal di bawah tahun 2020, ledeng masih lancar dan bisa dapat tanpa pompa air. Tapi saat ini sudah sulit untuk mendapatkan air ledeng. Padahal setiap bulan mereka rutin membayar. ‘’Kalaupun hidup hanya dua hari sekali. Itu juga pada malam hari,’’ ujarnya. Demi mendapatkan air bersih, mereka terpaksa begadang. ‘’Terkadang baru hidup jam dua dini hari atau jam 4 subuh. Bahkan terkadang tak hidup sama sekali,’’ ujarnya yang mendesak supaya manajemen PDAM lebih profesional. Pelanggan lain, Andi menyampaikan mereka sudah sering kali menyampaikan persoalan tersebut kepada manajemen PDAM. Tapi belum ada solusi penyelesaian. “Kami terpaksa begadang sampai subuh menunggu air. Hingga pikiran raso dak sehat lagi,” cetusnya.  Dia menduga terhambatnya aliran atau distribusi air ledeng ke daerah mereka karena banyak sambungan baru. “Kami minta sambungan dari perumahan lain bisa ditertibkan. Jangan sampai mengganggu jaringan kami,” tegasnya. Direktur PDAM Tirta Raja Abi Kusno mengakui kondisi PDAM Tirta Raja. Seperti kesulitan dalam mengolah air bersih. Terlebih saat air baku di Sungai Ogan yang keruh dan bercampur banyak lumpur. Dalam kondisi air baku keruh, tidak bisa maksimal memproduksi air. Paling hanya bisa 30-40 persen yang bisa dialirkan. ‘’Kami juga dilema antara mengutamakan kualitas atau kuantitas,” ujarnya. Dia mengatakan, sebagian besar unit pengolahan PDAM masih konvensional dan bekerja untuk pengendapan dalam waktu singkat.  Jadi proses penjernihan air ke pelanggan tidak lama. “Kalau mengutamakan kuantitas maka air banyak keruh, dan begitu juga sebaliknya kalau kualitas dikejar maka distribusi berkurang,” jelasnya. Usai berdemo dan bertemu Direktur PDAM Tirta Raja, mereka mengajak langsung pihak PDAM Tirta Raja untuk turun melihat kondisi di lapangan. Termasuk melihat kondisi di daerah mereka yang melalui kontur lahan atau tanah lebih tinggi. (bis/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan