ASYIKNYA BELAJAR DI MUSEUM DAN SITUS SEJARAH

ASYIKNYA BELAJAR DI MUSEUM DAN SITUS SEJARAH Oleh : Dr. Hudaidah, M.Pd (Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Univeversitas Sriwijaya) SUMATERAEKSPRES.ID - Sumatera Selatan merupakan wilayah yang unik dan istimewa dilihat dari aspek historis, memiliki situs-situs sejarah dari berbagai zaman mulai masa prasejarah, kerajaan Hindu-Budha, kesultanan Islam, kolonial Belanda-Jepang, bahkan era kemerdekaan. Sebut saja warisan kebudayaan dari zaman prasejarah, terdapat pada situs-situs goa di Kabupaten OKU yang paling fenomenal yaitu situs Goa Harimau. Situs fenomenal lainnya yaitu situs di dataran tinggi Pasemah. Begitu juga kegemilangan masa lampau khususnya masa Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam, sebagaian besar situsnya ditemukan di kota Palembang. Situs-situs sejarah ini meninggalkan jejak-jejak peradaban yang tinggi sebagai tinggalan budaya dan sejarah. Tinggalan yang bernilai tinggi ini harus disimpan dan dilestarikan keberadaannya. Tempat penyimpanan tinggalan budaya dan sejarah salah satunya museum. Keberadaan museum sebagai tempat pengelolaan dan pelestarian warisan budaya dan sejarah sangat penting dan berguna bagi kehidupan bermasyarakat sekarang dan akan datang. Pengelolaan warisan budaya dan sejarah adalah upaya untuk memberi makna baru, sebagai identitas atau jati diri, dan daya tarik untuk kajian ilmu pengetahuan serta pariwisata (Ardiwidjaja, dkk. 2013:27). BACA JUGA : Jadwal Lengkap Kalender Pendidikan 2023-2024 Mengingat pentingnya keberadaan museum sebagai tempat menyimpan tinggalan budaya dan sejarah daerah, dapat menjadi tempat belajar dan mengkaji ilmu pengetahuan. Peserta didik dari berbagai tingkatan dapat berkunjung secara rutin ke museum dan situs untuk belajar. Mahasiswa pun penting berkunjung ke museum dan situs, apalagi mahasiswa sejarah. Bagi mahasiswa sejarah museum dan situs menjadi laboratorium untuk belajar berbagai tinggal budaya dan sejarah masyarakat dari masa ke masa. Mereka dapat belajar dengan dipandu oleh para pegawai museum atau situs yang telah terlatih. BACA JUGA : UPDATE: Guru Honorer Galang Tanda Tangan Hingga SK Digital Mahasiswa dapat memahami dan memperluas wawasan mengenai objek pembelajaran sejarah yang diamati, sekaligus memberikan keseimbangan antara kajian teoritis di kelas dengan fakta sejarah yang ada di lapangan. Pengalaman ini dapat menjadi wacana penalaran dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam praktiknya sebagai seorang guru dan peneliti sejarah, serta dapat mengembangkan keterampilan hidup yang diperoleh dari museum dan situs sejarah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan