Saat Terima Kabar Duka, Rapat Senat Terbuka Hening, Lalu Kirim Al Fatihah untuk Adik Kandung Rektor Unsri

Saat Terima Kabar Duka, Rapat Senat Terbuka Hening, Lalu Kirim Al Fatihah untuk Adik Kandung Rektor Unsri PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Universitas Sriwijaya (Unsri) merasakan kehilangan yang mendalam dengan berpulangnya salah seorang dosen berprestasi, yang juga merupakan adik kandung Rektor Unsri, H Abdullah Saggaff SE MSi. Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam di kalangan akademisi dan rekan-rekannya. Sebelumnya, almarhum telah memimpin doa dengan penuh keikhlasan dalam acara rapat senat terbuka, Senin 26 Juni 2023. Rapat itu diadakan untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja empat bakal calon Rektor UNSRI periode 2023-2027. Suara khusyuk almarhum memenuhi ruangan, memberikan keberkahan bagi kesuksesan acara tersebut. Namun, di tengah keseriusan dan semangat untuk memperjuangkan masa depan universitas, takdir berkata lain. BACA JUGA : Kabar Duka, Adik Kandung Prof Anis Berpulang, Sempat Pingsan Usai Pimpin Doa di Acara Pemilihan Rektor Unsri Ketika calon-calon Rektor hendak memulai presentasi visi, misi, dan program kerja mereka, almarhum tiba-tiba kehilangan kesadaran. Kejadian itu mengejutkan dan menciptakan suasana yang muram di ruangan tersebut. Tanpa mengenal lelah, Prof Dr dr Alie Ghani, seorang rekan sejawat yang cakap, dengan cepat memberikan pertolongan pertama kepada almarhum. BACA JUGA : Bakal Calon Rektor UNSRI Nomor Urut 3, Prof Iskhaq Iskandar Usung Tagline Unsri MAJU. Apa Itu? Dengan tindakan yang terampil dan hati yang penuh kepedulian, beliau berusaha mengembalikan kesadaran kepada almarhum. Terselip harapan saat dia menekan dada almarhum, berharap akan ada keajaiban penyembuhan. Namun, meskipun terlihat sedikit gerakan pada mulutnya, almarhum tetap tidak sadarkan diri sepenuhnya. Karena keadaan yang mengkhawatirkan, diputuskan untuk segera membawa almarhum ke RSI Siti Khadijah Palembang. Rapat senat terbuka Unsri pun harus dihentikan sementara waktu. Para peserta yang hadir dipenuhi kecemasan dan prihatin, mengirimkan doa dan harapan semoga almarhum segera pulih. Setelah proses evakuasi, rapat dilanjutkan, namun atmosfernya tidak lagi sama. Suasana hening dan terkesan berat menggantikan semangat yang sebelumnya ada.

Prof Anis Tinggalkan Rapat Senat Terbuka