Harga Anjlok, Sulit Cari Pembeli

*Petani Jahe Menjerit

MUARADUA – Para petani jahe khususnya jenis jahe merah di wilayah OKU Selatan menjerit. Pasalnya, saat ini harga jual jahe merah terjun bebas. Sebelumnya, harga jual jahe merah sempat melambung menyentuh harga Rp 20 ribu/kg. Kini harga jahe anjlok. Harga jualnya saat ini hanya Rp 3000-Rp 4000/kg . Dayat, salah satu petani jahe di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan mengeluh dengan harga jual murah jahe merah saat ini. Bahkan dia menilai jika jahe merah seperti tak ada harganya.
"Kalau menanam jahe merah saat ini sudah pasti rugi. Karena bibit, biaya operasional, dan lainnya tidak sebanding lagi dengan harga jual saat panen," ujarnya.
Dayat mengatakan, untuk budidaya penanaman jahe ini sendiri, memang hanya memakan waktu 6-8 bulan sudah mulai panen. Namun, yang sulit saat masa panen tiba. ‘’Kita kesulitan mendapatkan pembeli, sehingga banyak petani memperpanjang lagi waktu masa panen,’’ katanya. Dia bercerita, dengan luas lahan 2 Hektar miliknya, dalam penanaman hingga panen mencapai modal Rp20 juta lebih. Namun, pada saat tiba panen tidak ada harga karena mengalami penurunan secara drastis.
Jangankan mendapatkan untung, lanjutnya, modal saja tidak keluar. ‘’Banyak kerugian dari penanaman jahe ini, waktu membeli bibit dulu sangat mahal, pas panen tidak ada harganya,” terangnya.
Akibat kondisi ini, beberapa petani jahe mengaku akan mencari solusi lain untuk menambah kerugian ekonomi. Salah satunya pindah berkebun ke komoditi jagung.
"Besar kemungkinan, pindah tanam jagung. Karena harga jagung saat ini, masih lumayan stabil di angka Rp 6000- Rp 7.500 per kg. Jika dibandingkan dengan jahe, ekonomi di kebun jagung saat ini lebih stabil," timpal Amran petani lainnya. (end)
 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan