Teknik ECO Print Hasilkan Kain Berbahan Alami

PALEMBANG - Mengedepankan ciri khas setiap daerah pada produk dan kreativitas warga diyakini akan mendongkrak ranking gelaran Pekan Budaya Daerah Sumsel. Dari saat ini peringkat 20 besar, ke 10 besar atau bahkan tiga besar. Tentu perlu support semua pihak. Terutama para pencinta seni budaya dan pemerintah. Kepala Disbudpar Sumsel, Dr H Aufa Syahrizal SP MSc menegaskan, Sumsel kaya seni dan budaya. Banyak yang berkelas dunia.

“Melalui pekan budaya daerah ini, kita angkat aset-aset yang kita miliki ke permukaan. Untuk mendongkrak ranking kita di level nasional,” katanya dalam Pekan Budaya Daerah Sumsel di OPI Mall, kemarin.
Kegiatan diikuti 17 kabupaten/kota se-Sumsel. Berbagai kerajinan dan kesenian khas ditampilkan. Salah satunya, teknik ECO Print.
“Saya kira ini menggunakan teknologi terbaru atau komputerisasi. Ternyata benar-benar menggunakan bahan alami.Mulai dari daun, getah dan pewarnanya. Ditempelkan ke kain yang akan dibuat batik dan sejenisnya,” ulasnya.
Kealamian ini yang nanti akan dibawa ke event nasional. Bersama kesenian gitar tunggal untuk musik Batanghari Sembilan. Dalam pembukaan kemarin, ada penampilan hasil kerajinan dan fashion show dari Wastra daerah, jajanan tradisional, juga gitar tunggal. Juga tari kreasi, permainan rakyat dan budaya lain.
“Semoga melalui acara ini kita kita bisa perkenalkan lagi seni dan budaya Sumsel kepada masyarakat luas,” beber Aufa diamini Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin.
Asisten I Pemprov Sumsel, Edward Chandra MM mengungkapkan, seni dan budaya merupakan jati diri sebuah komunitas atau masyarakat. “Karena itu harus terus lestari, inovatif dan berkembang. Tentunya semuanya ini perlu keterlibatan aktif semua pihak. Kita dari pemerintah pastinya akan terus memberikan support. Supaya jati diri dari Sumsel tetap lestari dan tidak hilang ditelan zaman,” pungkasnya. (afi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan