Tak Repot Perawatan, Masa Panen hingga Lima Bulan

PRABUMULIH - Hamidah, warga Desa Sinar Rambang, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih eksis mengembangkan usaha budidaya jamur tiram.

Usaha ini dinilai cukup menjanjikan dan menguntungkan.

Apalagi tak perlu lahan yang terlalu luas. ‘’Saya mulai usaha jamur tiram sejak Februari 2023," ujarnya.

Menurutnya, jamur tiram mulai bisa dipanen 2 minggu setelah datang baglog. "Dipanen setiap hari sampai sekarang.

Setiap hari hasil bervariasi, kadang banyak tapi terkadang tak terlalu banyak. Tapi lumayan hasil panennya," sebutnya.

Membuat usaha budidaya di rumahnya, Hamidah mengaku tak punya banyak kendala.

"Kalau perawatan jamur bagus bisa masa panen sampai 5 bulan dengan waktu pemanenan di pagi hari," sambungnya.

Pemasarannya sendiri, lanjutnya, tak terlalu sulit. Bisa dijual di desa-desa sekitar dan juga dijual ke pasar. 

Bahkan tak sedikit tetangga sekitar rumah mengumpul untuk membeli hasil panen.

Biasanya di sore hari. Karenanya, Hamidah pun sering memanen jamur tiram di sore hari.

‘’Kami jual jamur tiram dalam kondisi fresh. Habis dipanen langsung dijual,’’ ujarnya.

Hamidah mengaku tertarik memulai usaha jamur tiram karena perawatannya tak sulit.

Cukup disiram dengan air bersih. Lalu, tanpa adanya pemupukan atapun pestisida.

‘’Jadi sata hanya mengeluarkan modal di awal untuk pembelian baglog dan membuatan kumbung,’’ katanya.

Untuk harga jual, lanjutnya, dijualnya dengan harga Rp20 ribu. Kalau reseller ada harga khusus. ‘

’Alhamdulillah dari hasil budidaya jamur tiram ini, bisa untuk menambah pendapatan keluarga,’’ ujarnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, jamur tiram pun juga sering di masak untuk konsumsi keluarga.

Jamur tiram ini bisa diolah dengan berbagai olahan makanan. Bisa digoreng, ditumis ataupun dijadikan olahan lainnya.

Kades Sinar Rambang, Indarqo mengapresiasi warganya yang mempunyai berbagai jenis usaha, termasuk budidaya jamur tiram.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan