Sepekan Jelang Waisak, Ajak Umat Sucikan Hati dan Pikiran

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sepekan jelang Hari Trisuci Waisak, ribuan umat Buddha di Vihara Dharmakirti menggelar ritual Yi Fo atau mencurahkan air suci kepada rupang atau patung bayi sang Buddha Gautama. Kegiatan ini mengimplementasikan dari kesucian pikiran, hati dan tingkah laku keseharian manusia sebelum hari besar yakni Waisak. "Tradisi ini sudah ada sejak ribuan tahun silam, satu pekan jelang Hari Trisuci Waisak. Karena sejak Buddha Gautama lahir dan turun ke dunia," ungkap Pembina Yayasan Budhakirti Palembang, Darwis Hidayat kepada sumateraekspres.id, Minggu (28/5) siang. Oleh karena itu pula, Darwis menjelaskan, pencurahan air suci tersebut melambangkan simbol kesucian serta keagungan tersebut. "Karena itu pula Yi Fo ini juga simbol umat bersihkan diri sebelum perayaan Waisak," urai Darwis. BACA JUGA : Rajut Kebersamaan, Teladani Semangat Pahlawan Terpisah, Ketua Yayasan Buddhakirti, Zewwy Salim mengungkapkan, makna dari ritual Yi Fo sendiri melambangkan kebersihan dan kesucian dari umat ini sebelum merayakan Waisak yang akan berlangsung pada tanggal 4 Juni mendatang. Sehingga sebelum hari puncak atau detik-detik Waisak, umat tersebut setidaknya juga telah bersih dari semua hal negatif. Paling tidak, perayaan Waisak yang menyisakan sepekan lagi, membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari. "Kalau pikiran dan hati kita sudah suci dalam arti yang sebenarnya, maka kita akan merasakan dampak positif atas hal tersebut. Karena Waisak tersebut, salah satu hari besar yang pastinya ini akan berpengaruh baik di kehidupan umat ke depannya," tandasnya. (afi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan