Soroti Kemiskinan, Jalan hingga Debu Hitam
*Massa Sampaikan Rapor Merah Cahaya
LAHAT - Aksi demo sepertinya terus terjadi di wilayah Lahat. Jika sebelumnya, Senin (15/5) dilakukan aksi damai dari Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Bersih, Selasa (16/5) aksi kembali terjadi. Kali ini dari OKP (Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda) dan Ormawa (Organisasi Kemahasiswaan) Bersatu Peduli Lahat.
Demo kali ini membawa pesan permasalahan program Pemerintah Kabupaten Lahat serta masalah masyarakat yang masih terjadi seperti sengketa lahan dan debu tambang batu bara.
Tuntutan massa sendiri soal pengentasan kemiskinan yang masih jauh dari kata selesai. Batu bara meningkat, akses jalan rusak, dan kesehatan akibat debu hitam. Realisasi CSR tidak transparan. Realisasi Kampus Negeri di Lahat. Lalu juga ada aspirasi titipan masyarakat. Seperti Jalan Transmigrasi Sp 6, 3, 4, 5,7 dan 8 Palembaja seperti kubangan kerbau dan masih banyak lagi.
Sundan, peserta aksi mengatakan, di pengujung masa jabatan bupati-wabup masih banyak yang harus dikerjakan dan terabaikan. "Kita masih menantikan dan mendambakan janji untuk direalisasikan," ungkapnya.
Tak hanya Sundan, beberapa perwakilan massa juga menyampaikan aksinya. Di antaranya perwakilan PMII, SAPMA, HMI, Gemapela dan lainnya. Bupati Lahat Cik Ujang SH dan Wakil Bupati Lahat H Haryanto beserta beberapa kepala OPD Lahat mendatangi massa. ‘’Kami siap menerima kritik yang sifatnya membangun,’’ ujarnya yang berpesan agar aksi jangan sampai ditunggangi.
Berbagai tuntutan warga pun dijabarkan Cik Ujang. Seperti masalah penyerobotan tanah di Kikim, pemerintah sudah mengusahakan agar masyarakat mendapatkan plasma dan tanah dikembalikan bila memang hak masyarakat. "Bersama pak Wabup, Dandim dan Kapolres turun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan masalah lahan. Hanya saja kewenangan bukan di Pemda saja," ungkapnya.
Lalu jalan rusak di SP6 hinga SP2, memang benar. Namun di jalan itu juga dilalui perusahaan perkebunan. ‘’Harusnya perkebunan juga memiliki andil memperbaiki jalan. Lantaran kekuatan jalan hanya 10 ton, tapi dilalui angkutan perkebunan hingga 20 ton," tegasnya.
Untuk jalan di Kikim Barat, dan Kikim Tengah sudah dicor beton. "Uang kita memang tidak banyak. Tapi ada yang kita bangunkan. Daerah Merapi, Pseksu, Mulak Ulu dan lainnya akan kita lanjutkan kembali pembangunannya," ungkap Bupati.
Cik Ujang juga mengakui masalah debu di Merapi. ‘’Tapi angkutan batubara melalui jalan negara bukan kewenangan Pemda. Pemda Lahat justru bersama tim Pansus DPRD Lahat mendatangi perusahaan tambang agar ada jalan khusus dan meminta perusahaan menyelesaikan masalah tambang yang dikeluhkan masyarakat ,’’ ujarnya.
Di akhir penyampaian, bupati melihat ada petugas PPK/PPS yang ikut serta dalam aksi. ‘’Kita berharap agar sebagai penyelenggara pemilu dapat bersifat netral dan jangan mau ditunggangi,’’ tegasnya.
Aksi sendiri berjalan tertib usai menyerahkan surat penyampaian sikap rapor merah kepemimpinan Cahaya yang diterima langsung Bupati Lahat Cik Ujang SH dan Wabup Lahat H Haryanto SE MM MBA. (gti)