Sering Dibantu Kades Cek Tanaman, Jalan Rusak Bukan Halangan

*Rodal SP, Petugas PPEP di Kecamatan Cengal, OKI

Sejak kecil, Rodal SP,  petugas PPEP di Kecamatan Cengal OKI memang hobby bercocok tanam. Ditambah lagi basic orangtuanya yang menjadi petani. Inilah yang membuat pria 28 tahun ini sangat menikmati pekerjaannya. Bahkan jalan rusak dan jarak tempuh yang jauh tak menjadi halangannya.

KHOIRUNNISAK- OKI

KONDISI jalan yang memprihatinkan di Kecamatan Cengal, OKI tak menyurutkan niat PPEP POPT  Kecamatan Cengal, Rodal SP (28) turun. Dirinya ingin melihat langsung kondisi dan perkembangan tanaman di wilayah binannya. Seperi jagung dan kacang.  Desa yang menjadi binannya ada yang diperairan dan ada yang didarat.

Ada lima desa di daerah perairan yang memiliki lahan persawahan seperti Desa Kuala Pasir, Desa Kuala Sungai Jeruju,Dil Makmur , Desa Pantai Harapan dan Sungai Ketupak. Biasanya untuk desa-desa ini, dia kunjungi dua bulan sekali. Hal ini mengingat besarnya biaya untuk turun ke lapangan.

Dikatakan, jika ingin ke desa di daerah perairan harus naik speed boat. Sekali berangkat bisa menghabiskan biasa Rp500 ribu. Terkadang jika sudah turun, Rodal harus menginap di rumah kades setempat.

‘’Untungnya kades selalu membantu kami. Kami menginap di rumah kades agar bisa lebih leluasa mengamati pertumbuhan padi,’’ ujarnya.

Kondisi tanaman padi disana cukup bagus. Seperti di Desa Kuala Sungai Pasir,  ada IP 200 sementara  lainnya itu IP100 dengan padi yang di tanam varietas Ciherang, Inpari dan Legowo.  ‘’Soal cara bertanam, petani masih banyak yang menggunakan cara tradisional karena alat pertanian modern masih terbatas jumlahnya,’’ katanya.

Alumni Prodi Agro Teknologi Universitas Muhammadiyah Palembang ini mengatakan,  kalau di darat tidak ada tanaman padi karena sempat diterjang banjir.

Penduduk di Desa Cengal ada yang menanam jagung seluas satu hektar, ada juga kacang dan cabai. ‘’Biasanya untuk hasil panen dijual ke pasar,’’ katanya.

Untuk jenis hama yang banyak menyerang tanaman jagung umumnya ulat. ‘’Kalau sudah parah jagung tidak berbuah sementara kalau pada kacang belum ditemukan hama yang menyerang karena beberapa waktu lalu selesai panen,’’ ujarnya.

Dikatakan, menjadi penyuluh pertanian memang menjadi dambaannya sejak kecil. Karenanya, dirinya sangat menikmati pekerjaannya yang dilakoninya setiap hari.

‘’Apalagi petani sangat welcome menerima kehadiran kami untuk berbagi ilmu dibidang pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian,’’ ujarnya.

Saat ini, petani disini masih banyak yang menggunakan pupuk an organik. Masih sedikit yang memakai pupuk organik.

‘’Rencananya  dalam waktu dekat akan dilakukan ujicoba menggunakan pupuk organik yang lebih mudah, murah dan ramah lingkungan. Semoga saja nanti mereka bisa menggunakannya,’’ ujarnya.

Dikatakan, pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas. Tak hanya itu, pupuk organik mampu mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.

Untuk bahan pupuk organik merupakan sumber energi bagi makro dan mikro-fauna tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah menyebabkan aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan organik.

‘’Banyak memang manfaat jika petani mau menggunakan pupuk organik. Kita berharap kedepan petani mau menggunakan pupuk tanpa zat kimia ini,’’ katanya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan