PALEMBANG - Beberapa hari terakhir pengurus dan umat dari Kelenteng Chandra Nadi ataupun Dewi Kwan Im mulai merapihkan kelenteng menjelang perayaan Imlek 22 Januari mendatang.

Selain itu, membersihkan meja altar dari para dewa yang ada termasuk juga mengganti jubah dari patung dewa dan dewi yang ada. Hal ini agar perayaan Imlek berjalan lancar dan dewa juga senang dengan yang dilakukan umat tersebut.

“Memang menjelang perayaan Imlek sendiri, biasanya kita mulai membersihkan dan mencuci serta merapihkan altar serta mengganti ornamen dan jubah dewa tadi agar lebih bersih,” kata Ketua Martrisia Komda Sumsel, Tjik Harun ke koran ini, kemarin.

Hal ini agar perayaan Imlek berjalan lancar dan dewa juga senang dengan yang dilakukan umat tersebut. Tidak hanya itu saja, dalam pencucian dan pembersihan tersebut, tentunya ini dilakukan dengan rapi dan baik.

"Biasanya umat tadi, akan dengan senang hati melakukan hal tersebut. Bukan hanya itu, setiap Kelenteng juga akan melakukan yang sama," bebernya.

Ia juga berharap apa yang dilakukan umat dan pengurus tadi mendapat kebaikan dan dicatat oleh Dewa sekaligus juga mendapatkan keberkahan dalam satu tahun ke depan.

Adapun Imlek sendiri, diakui oleh Tjik Harun, merupakan hari besar sebagai penanda awal tahun dari penanggalan tersebut. Yang mana, dimulai di awal tahun inilah semua amal perbuatan manusia ini dihitung.

“Untuk itu, setiap penutup tahun dilakukan sembahyang termasuk juga awal tahun. Yang mana ini dilakukan, agar setiap tahun mulai dari awal hingga akhir tahun diberikan keberkahan dan keselamatan,” katanya.

Ia juga mengatakan semua harus diawali perbuatan baik dan selalu berbuat baik hingga ke akhir tahun. Sehingga apa yang didapatkan akan menjadi berkah.

“Begitu juga setahun ke depan, kita juga akan selalu diberikan keberkahan dan juga keselamatan. Semoga tahun depan, ini menjadi titik awal kita untuk menjadi lebih baik dan semakin sukses," tutup Harun. (afi)