Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-13: Dorong Optimalisasi Lahan Demi Swasembada Pangan Berkelanjutan

Reporter: Neni |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 25 Oct 2025 - 18:03

Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Unsri kembali menggelar Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-13-Foto: Neni-

SUMATERAEKSPRES.ID — Dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Sriwijaya (Unsri) ke-65 dan Dies Natalis Fakultas Pertanian Unsri ke-62, Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Unsri kembali menggelar Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-13 dengan tema “Optimalisasi Lahan Suboptimal untuk Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan.”

Kegiatan ilmiah tahunan ini diselenggarakan secara blended — luring di Hotel Swarna Dwipa Palembang dan daring melalui Zoom Meeting.

Seminar ini menghadirkan ratusan akademisi, peneliti, dan praktisi pertanian dari berbagai provinsi di Indonesia bahkan luar negeri.

Pembukaan dan Keynote Speakers

Rektor Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Taufiq Marwa, SE., M.Si., membuka kegiatan dengan sambutan hangat dan apresiasi bagi seluruh panitia serta peserta yang turut menyukseskan penyelenggaraan seminar.

Dalam sambutannya, ia menegaskan relevansi tema seminar dengan program prioritas pemerintah, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.

“Optimalisasi lahan suboptimal sangat sejalan dengan program prioritas Presiden Republik Indonesia, terutama dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi. Melalui seminar ini, kita berharap dapat memberi kontribusi nyata bagi pencapaian swasembada pangan nasional,” ujarnya.

Empat keynote speakers dihadirkan dalam seminar ini, antara lain:

Prof. Dr. Ir. Benyamin Lakitan, M.Sc. – Pakar Agronomi Universitas Sriwijaya
Prof. Dr. sc. agr. Yudi Nurul Ihsan, S.Pi., M.Si. – Pakar Ekologi Laut Tropis dan Perikanan Universitas Padjadjaran
Muaffan Alfaiz Wisaksono – Mahasiswa Magister Precision Agriculture, Lincoln University, New Zealand

seminar nasional lahan suboptimal ke-13: dorong optimalisasi lahan demi swasembada pangan berkelanjutan                            sumateraekspres.id — dalam rangka memperingati dies natalis universitas sriwijaya (unsri) ke-65 dan dies natalis fakultas pertanian unsri ke-62, pusat unggulan riset pengembangan lahan suboptimal (pur-plso) unsri kembali menggelar seminar nasional lahan suboptimal ke-13 dengan tema “optimalisasi lahan suboptimal untuk mendukung swasembada pangan berkelanjutan.”
kegiatan ilmiah tahunan ini diselenggarakan secara blended — luring di hotel swarna dwipa palembang dan daring melalui zoom meeting.
seminar ini menghadirkan ratusan akademisi, peneliti, dan praktisi pertanian dari berbagai provinsi di indonesia bahkan luar negeri.
baca juga:kemendikdasmen dorong pemerataan guru asn dan penguatan pendidikan inklusif
baca juga:pejalan kaki tabrak pengendara motor di jalan hm ryacudu, dua orang luka-luka
pembukaan dan keynote speakers
rektor universitas sriwijaya, prof. dr. taufiq marwa, se., m.si., membuka kegiatan dengan sambutan hangat dan apresiasi bagi seluruh panitia serta peserta yang turut menyukseskan penyelenggaraan seminar.
dalam sambutannya, ia menegaskan relevansi tema seminar dengan program prioritas pemerintah, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.
“optimalisasi lahan suboptimal sangat sejalan dengan program prioritas presiden republik indonesia, terutama dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi. melalui seminar ini, kita berharap dapat memberi kontribusi nyata bagi pencapaian swasembada pangan nasional,” ujarnya.
baca juga: mie celor palembang mendunia: kuliner legendaris yang bikin wisatawan asing jatuh hati
baca juga: uin raden fatah gelar geprada camp nusantara 2025 di palembang
empat keynote speakers dihadirkan dalam seminar ini, antara lain:

prof. dr. ir. benyamin lakitan, m.sc. – pakar agronomi universitas sriwijaya

prof. dr. sc. agr. yudi nurul ihsan, s.pi., m.si. – pakar ekologi laut tropis dan perikanan universitas padjadjaran

muaffan alfaiz wisaksono – mahasiswa magister precision agriculture, lincoln university, new zealand

prof. dr. ir. siti herlinda, m.si. – kepala pur-plso universitas sriwijaya

partisipasi luas dan dedikasi akademisi
tahun ini, seminar mencatatkan 147 pemateri dari 14 provinsi dan 22 universitas, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap isu lahan suboptimal. total peserta mencapai 600 orang, terdiri atas dosen, peneliti, mahasiswa, serta praktisi pertanian dari 15 provinsi di indonesia dan satu peserta dari selandia baru.
dalam laporannya, ketua panitia sekaligus kepala pur-plso unsri, prof. dr. ir. siti herlinda, m.si., menyampaikan bahwa tema yang diangkat berfokus pada enam subtema utama:

budidaya tanaman, ikan, dan ternak

teknologi pertanian

pengolahan dan pengawasan pangan

sosial, ekonomi, dan budaya

pengelolaan lingkungan

sumber pangan fungsional dan tanaman rempah

ia menegaskan bahwa setiap tahun, seminar ini menjadi ruang berbagi ilmu dan hasil riset terkini dalam bidang pertanian berkelanjutan.
relevansi dengan isu nasional dan harapan rektor
dalam sambutannya, rektor unsri juga menyoroti pencapaian sumatera selatan dalam bidang pangan.
baca juga:pengumuman awal november, ini tanda peserta ppg guru tertentu tahap 2 lulus ukpppg 
baca juga:setahun menteri nusron: selesaikan 3.019 kasus pertanahan, cegah kerugian rp9,67 triliun
“kondisi swasembada pangan kita, terutama beras, sudah sangat baik. namun, teknologi baru dan pendekatan sosial mungkin bisa mempercepat pencapaian swasembada nasional secara menyeluruh,” jelasnya.
ia berharap seminar ini dapat menghasilkan gagasan inovatif dan kolaborasi riset yang berdampak langsung terhadap ketahanan pangan indonesia.
“kami ingin kegiatan ini tidak berhenti pada diskusi, tetapi melahirkan solusi konkret untuk masa depan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan,” tambahnya.
dukungan fakultas pertanian dan regenerasi petani muda
dekan fakultas pertanian unsri, prof. dr. a. muslim, m.agr., dalam sambutannya menekankan pentingnya pendekatan holistik terhadap pengelolaan lahan suboptimal.
ia berharap kegiatan ini dapat menjadi kontribusi nyata bagi dunia pertanian global melalui konsep pertanian regeneratif.
selain itu, dekan juga menyoroti menurunnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian.
“kita harus mengubah paradigma bahwa pertanian itu kuno dan tidak menjanjikan. dengan teknologi, internet, dan inovasi digital, pertanian bisa menjadi sektor yang modern dan menguntungkan,” tegasnya.
apresiasi dan penutup
apresiasi tinggi diberikan kepada prof. dr. ir. siti herlinda, m.si., atas dedikasi dan konsistensinya menyelenggarakan seminar ini selama tiga tahun berturut-turut.
pimpinan fakultas menilai, keberhasilan seminar ini tidak lepas dari semangat kolaborasi dan kerja keras seluruh tim panitia.
melalui kegiatan ilmiah seperti seminar nasional lahan suboptimal ke-13 ini, universitas sriwijaya menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong inovasi, riset kolaboratif, serta pembangunan sektor pertanian berkelanjutan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat dan masa depan ketahanan pangan indonesia.