CTSS IPB dan Kemlu RI Gelar Fieldtrip Internasional di Lampung, Dorong Petani Kakao dan Kopi Menuju Pertanian

Reporter: Ardila |

Editor: Regita |

Selasa , 17 Jun 2025 - 12:52

Para delegasi 16 negara berfoto bersama dengan petani di Desa Sribawono-IST-

Edison, petani kopi setempat, membagikan pengalamannya beralih ke metode pertanian ramah lingkungan.

“Sudah lebih dari satu dekade saya tidak menggunakan bahan kimia. Kami juga menanam tanaman sela seperti lada, pala, gamal, dan cengkeh,” ungkapnya.

Rombongan juga menyambangi Koperasi Usaha Bersama (KUB) Bintang Jaya, mitra PT Nestlé Indonesia yang membina lebih dari 4.000 petani dari 193 kelompok.

Di sana, peserta mempelajari sistem penilaian mutu biji kopi serta proses sertifikasi petani untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas produk.

Sebagai penutup, delegasi mengikuti panen kopi di kebun edukasi milik Nestlé Indonesia.

Yao Kouman Adingra, peserta asal Pantai Gading, mengaku kegiatan itu membangkitkan kenangan masa kecilnya. “Memetik kopi mengingatkan saya saat membantu orang tua di kebun. Saya harap petani kita bisa hidup lebih sejahtera dari kerja keras ini,” tuturnya.

Noviyanti, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri dari Kemensetneg, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar studi lapangan, tetapi juga menjadi forum pertukaran pengalaman global.

“Kami ingin memperkuat jejaring internasional dan membuka ruang kerja sama konkret dalam sektor kopi dan kakao yang berkelanjutan,” katanya.

ctss ipb dan kemlu ri gelar fieldtrip internasional di lampung, dorong petani kakao dan kopi menuju pertanian                             sumateraeskpres.id-center for transdisciplinary and sustainability sciences (ctss) ipb university berkolaborasi dengan kementerian luar negeri republik indonesia dalam menggelar program internasional bertajuk capacity building for like-minded countries: sustainable coffee and cacao.
kegiatan ini berlangsung di lampung selama dua hari, 14-15 juni 2025, dengan agenda utama kunjungan lapangan ke kebun kakao dan kopi.
desa sribhawono di lampung timur dan talang padang di tanggamus menjadi destinasi utama fieldtrip yang diikuti oleh delegasi dari berbagai negara.
fokus kegiatan adalah mengenalkan praktik agroforestri serta pertanian berkelanjutan yang telah diterapkan petani lokal.
baca juga:bri kukuhkan 45 jurnalis penerima beasiswa s2 lewat program fellowship journalism 2025
baca juga:sbm itb: kampus yang cetak miliarder! rahasia suksesnya terbongkar!
di kebun kakao sribhawono, para peserta menyaksikan langsung pengelolaan lahan oleh petani mitra binaan pt olam food ingredients (ofi) indonesia.
dalam sambutannya, bupati lampung timur, ela siti nuryamah, menyatakan kebanggaannya atas terpilihnya wilayahnya sebagai lokasi pembelajaran internasional.
ia juga berharap kegiatan ini membuka jalan bagi kolaborasi investasi pertanian di masa depan.
imam suharto, head of cocoa sustainability pt olam indonesia, menjelaskan bahwa peserta diperkenalkan dengan sistem tumpangsari dan teknik agroforestri yang diterapkan petani, termasuk praktik sambung pucuk dan sambung samping tanaman kakao.
baca juga:kecamatan lais gencarkan transformasi digital, sosialisasikan aplikasi srikandi versi 3 ke pemerintah desa
baca juga:indonesia perkuat kolaborasi global lewat pelatihan kopi dan kakao berkelanjutan
“kami bahkan mengajak peserta menanam kakao langsung di lahan petani, agar mereka memahami tantangan dan potensi budidaya di lapangan,” ujarnya.
perjalanan dilanjutkan ke kebun kopi di talang padang.
edison, petani kopi setempat, membagikan pengalamannya beralih ke metode pertanian ramah lingkungan.
“sudah lebih dari satu dekade saya tidak menggunakan bahan kimia. kami juga menanam tanaman sela seperti lada, pala, gamal, dan cengkeh,” ungkapnya.
rombongan juga menyambangi koperasi usaha bersama (kub) bintang jaya, mitra pt nestlé indonesia yang membina lebih dari 4.000 petani dari 193 kelompok.
di sana, peserta mempelajari sistem penilaian mutu biji kopi serta proses sertifikasi petani untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas produk.
sebagai penutup, delegasi mengikuti panen kopi di kebun edukasi milik nestlé indonesia.
yao kouman adingra, peserta asal pantai gading, mengaku kegiatan itu membangkitkan kenangan masa kecilnya. “memetik kopi mengingatkan saya saat membantu orang tua di kebun. saya harap petani kita bisa hidup lebih sejahtera dari kerja keras ini,” tuturnya.
baca juga:umkm dilibatkan dalam program makan bergizi gratis, dorong gizi anak dan ekonomi lokal
noviyanti, kepala biro kerja sama teknik luar negeri dari kemensetneg, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar studi lapangan, tetapi juga menjadi forum pertukaran pengalaman global.
“kami ingin memperkuat jejaring internasional dan membuka ruang kerja sama konkret dalam sektor kopi dan kakao yang berkelanjutan,” katanya.