SUMATERAEKSPRES.ID-PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali membuktikan komitmennya sebagai pelopor keberlanjutan nasional dengan meraih dua penghargaan sekaligus pada Indonesian Circular Economy Awards (ICEA) 2025.

Dalam ajang perdana yang mengusung standar internasional ISO 59000 Series ini, PTBA membawa pulang penghargaan Emas dan Perak untuk dua program inovasi ekonomi sirkular.

Penghargaan Emas dianugerahkan kepada program unggulan “Innovation in Processing Cutfish to become Zero Waste,” sebuah terobosan yang mampu mengelola limbah menjadi produk bernilai tanpa residu.

Sementara penghargaan Perak diraih melalui inisiatif “Siba Rosela in the Circular Economy,” yang menegaskan keberhasilan perusahaan menerapkan prinsip ekonomi sirkular di tingkat operasional.

BACA JUGA:Unjuk Komitmen Peduli Lingkungan, PTBA Tbk Kertapati Port Gelar Pengobatan Gratis dan PMT Bagi Balita Stunting

BACA JUGA:PTBA Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Mustafa Kamal, Sustainable Economic, Social & Environment Department Head PTBA, menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari perjalanan panjang perusahaan dalam mengembangkan inovasi berorientasi keberlanjutan.

“Kami percaya masa depan industri ditentukan oleh kemampuan bertransformasi secara berkelanjutan. Penghargaan ini menjadi bukti kuat komitmen PTBA dalam menerapkan praktik ekonomi sirkular sesuai ISO 59000. Inovasi seperti ‘Rule Athallah’ dan ‘Siba Rosela’ menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar kewajiban, tetapi motor penggerak inovasi perusahaan,” ujarnya.

ICEA 2025 menjadi platform pertama di Indonesia yang mengapresiasi praktik ekonomi sirkular berdasarkan standar internasional.

Tahun ini, penghargaan diberikan kepada 20 perusahaan dengan total 44 program sirkular, serta empat individu penggerak perubahan dalam seremoni puncak di Hotel Grand Mercure Seminyak, Bali, Selasa (18/11/2025).

BACA JUGA:Jaga Jejak Sejarah, PTBA Raih Penghargaan ANRI

BACA JUGA:PTBA Gelar Pengobatan Gratis di Ring 1 Kertapati, Perkuat Aksi Penanganan Stunting

Penghargaan ICEA terbagi ke dalam lima kategori penerapan ekonomi sirkular: Makro, Meso, Mikro, Nano, dan Aktor.

Kategori ini mencakup berbagai pelaku, mulai dari lembaga pemerintah, perusahaan, UMKM, hingga individu yang menjalankan inisiatif berkelanjutan.