Palembang Butuh 120.838 Rumah, Atasi Backlog Warga yang Belum Punya Hunian Sendiri

Reporter: Agustina |

Editor: Edi Sumeks |

Senin , 22 Sep 2025 - 17:53

TAK LAYAK HUNI : Kota Palembang butuh 120.838 rumah untuk warganya yang belum punya rumah hunian sendiri.-foto: budiman/sumeks-

Dijelaskannya, skema dalam mencapai Program 3 Juta Rumah di Sumsel sangat banyak. Seperti kemudahan regulasi perizinan kepada masyarakat, bantuan kredit lunak, dan bantuan langsung terhadap masyakat yang membutuhkan MBR. Termasuk mengurangi jumlah rumah tak layak huni (RTLH) melalui kerja sama dengan Baznas maupun CSR perusahaan dan lainnya.

"Melalui Program 3 Juta Rumah ini, mudah-mudahan backlog rumah di Sumsel umumnya, dan Palembang khususnya semakin berkurang. Setiap daerah juga punya inovasi untuk ini dan angkanya setiap tahunnya berkurang," pungkasnya.

palembang butuh 120.838 rumah, atasi backlog warga yang belum punya hunian sendiri                            palembang, sumateraekspres.id - dinas perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan (disperkimtan) kota palembang mencatat backlog rumah mencapai 120.838 unit.
upaya penurunan angka backlog ini sejalan dengan program strategis pemerintah pusat.
mulai tahun ini digeber program 3 juta rumah.  hal itu diungkap kepala disperkimtan kota palembang, alex ferdinandus. "upaya percepatan program 3 juta rumah terus dilakukan, baik dalam penyediaan lahan, pengurangan rtlh (rumah tidak layak huni) yang bekerja sama dengan baznas, csr maupun swadaya, serta pemberian pbg, bphtb gratis," bebernya.
hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi bersama disperkimtan provinsi sumsel di ruang rapat ii setda kota palembang, senin (22/9).  berdasarkan data disperkimtan kota palembang juga, untuk pengurangan rtlh dari bedah rumah bersumber csr, dan dana zakat  ada sebanyak 26 unit tersebar di beberapa keluarahan.
 bahas program kepala dinas perkimtan sumsel dan jajaran pemkot palembang bahas program 3 juta rumah di kota palembang, kemarin. -foto: agustina/sumeks-
"ini juga bagian dalam mendukung program 3 juta rumah ada yag sudah selesai dibedah, masih proses, dan ada yang masuk jadwal pembongkaran," tambahnya. asisten ii setda kota palembang, isnanini madani menjelaskan, terkait dengan program 3 juta rumah selama ini terdapat beberapa kendala, seperti data backlog, data rtlh, pbg, dan bphtb gratis. 
baca juga:selesaikan pr 5.000 rtlh pakai dana desa dan gotong royong
baca juga:siap bedah rtlh, gandeng forum tjsl, penentuan rtlh tergantung hasil survei
"melalui pertemuan ini kita membahas bukan hanya soal data, tapi juga hambatan lainnya. termasuk soal update informasi baru untuk mempercepat program 3 juta rumah," jelasnya. 
kepala disperkimtan sumsel, ir h novian aswardani st mm ipm asean eng, mengatakan, rapat koordinasi kemarin membahas apa yang menjadi hambatan di program strategis nasional pembangunan 3 juta rumah di sumsel. "dari diskusi ini, kami akan melakukan evaluasi," katanya.
dia bersyukur di kota palembang, program 3 juta rumah sudah berjalan dengan dorongan semua stakeholder dan masyarakat. sedangkan untuk skb 3 menteri, pemkot palembang sudah menindaklanjutinya dengan mengeluarkan perwali terkait dengan dukungan untuk pbg dan bphtb.
"ini juga sudah berjalan gratis pbg dan bphtb  untuk masyarakat berpenghasilan rendah (mbr). kalau ada yang menagih laporkan dengan wali kota, karena ini merupakan bentuk dukungan untuk program 3 juta rumah ini," katanya.
baca juga:butuh bantuan tuntaskan rtlh sumsel, launching program rtlh, gandeng tni
baca juga:1.760 rtlh tak layak, 36 unit dibedah tahun ini, baznas dukung lewat program bedah rumah
dijelaskannya, skema dalam mencapai program 3 juta rumah di sumsel sangat banyak. seperti kemudahan regulasi perizinan kepada masyarakat, bantuan kredit lunak, dan bantuan langsung terhadap masyakat yang membutuhkan mbr. termasuk mengurangi jumlah rumah tak layak huni (rtlh) melalui kerja sama dengan baznas maupun csr perusahaan dan lainnya.
"melalui program 3 juta rumah ini, mudah-mudahan backlog rumah di sumsel umumnya, dan palembang khususnya semakin berkurang. setiap daerah juga punya inovasi untuk ini dan angkanya setiap tahunnya berkurang," pungkasnya.