PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi panutan di tengah masyarakat, sudah sepatutnya seorang ASN dituntut untuk dapat menjaga integritas, bijak di media sosial (medsos) serta tidak mudah terpancing isi yang menyesatkan. 

Permintaan ini disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Palembang, HM Yanurpan Yani SSos MM dalam sambutannya saat memimpin apel pagi bersama jajaran Pemkot Palembang di pelataran plaza Benteng Kuto Besak (BKB), kemarin (8/9).

BACA JUGA:ASN Palembang Tetap Bekerja Penuh, Dilarang Gunakan Seragam dan Mobil Dinas

BACA JUGA:Bahas Program Beras untuk ASN Palembang, Pj Wali Kota Minta Harga Terjangkau

"Di era kecanggihan teknologi informasi seperti saat ini ASN dituntut untuk bijak dengan terlebih dulu menyaring informasi yang didapatkan. Dengan tidak langsung men-sharing informasi yang didapatkan yang belum tentu terbukti kebenarannya," pinta Yanurpan.

Di kesempatan itu, Yanurpan menekankan pentingnya meningkatkan empati dan dapat lebih menurunkan ego dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

Menurutnya, pelayanan publik bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan panggilan hati untuk menghadirkan kebaikan bagi masyarakat.

“Pelayanan terbaik lahir dari empati. Dengan membuka hati dan telinga, kita bisa membangun Palembang yang lebih baik, lebih manusiawi, dan berdaya saing,” sebutnya.

Diapun menegaskan, keamanan dan ketertiban merupakan kunci utama keberlangsungan pelayanan publik dan pembangunan, selain itu, diapun mengingatkan ASN tentang pentingnya menerapkan nilai ASN Ber-AKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). 

Untuk mewujudkan hal tersebut Pemkot Palembang mendorong penguatan manajemen talenta, peningkatan adaptasi terhadap dinamika perubahan, serta peran kepemimpinan yang lebih kolaboratif.

Saat ini, tercatat 18.031 ASN Kota Palembang, terdiri dari 9.304 PNS dan 8.727 PPPK. Dari jumlah itu, mayoritas berprofesi sebagai guru dan tenaga teknis. Ia menekankan pentingnya disiplin, kepatuhan terhadap aturan jam kerja, penggunaan pakaian dinas sesuai Perwali, serta kewajiban melaporkan kinerja melalui aplikasi digital.

Yanurpan mengingatkan bahwa pelanggaran disiplin akan ditindak tegas sesuai aturan, hingga sanksi pemberhentian. Sebaliknya, ASN yang berprestasi akan memperoleh ruang promosi dan kenaikan pangkat lebih cepat.

Diapun mengutip pesan bijak, “Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaanlah kunci kesuksesan. Mengabdi bukan sekadar bekerja, tetapi menghadirkan hati, integritas, dan kepedulian di setiap langkah,” ujarnya.

Dengan semangat itu, Yanurpan mengajak seluruh ASN menjadikan pelayanan publik sebagai ladang ibadah dan warisan terbaik untuk generasi mendatang.