Padahal Masih Musim Kemarau Tapi Turun Hujan, Ini Hasil Analisis BMKG Sumsel
MENDUNG : Awan hitam pekat yang tampak menyelimuti wilayah Kota Palembang kurun beberapa hari terakhir yang mengakibatkan turunnya hujan dengan intensitas rendah hingga sedang. -Foto : evan z/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Selama kurun beberapa hari terakhir, wilayah Kota Palembang diguyur oleh hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Terjadinya perubahan cuaca ekstrem ini memang diluar pakem lantaran saat ini masih memasuki musim panas atau kemarau.
Menurut prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel wilayah Sumsel khususnya Kora Palembang masih berada dalam periode musim kemarau, meski hujan sempat mengguyur beberapa daerah pada Agustus ini.
Dari prediksi BMKG tersebut juga didapati kalau hujan yang mengguyur Kota Palembang ini masih akan terjadi hingga selama beberapa hari ke depan, dengan potensi hujan ringan hingga hujan sedang.
Dengan potensi terjadinya hujan diprakirakan siang hingga malam hari. "Hujan saat ini terjadi karena suhu muka laut hangat, potensi penguapan tinggi sehingga bisa saja terbentuk awan hujan," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel Wandayantolis, kemarin (20/8).
BACA JUGA:Kemarau Basah Hujan di Puncak Kemarau, Sinyal Anomali Iklim yang Mengguncang
BACA JUGA:Sumsel Dapat Apresiasi Jaga Gambut Lembab, 79 Persen Wilayah Sumsel Sudah Kemarau sejak 1 Juni 2025
Saat ini peralihan musim belum ada. Agustus ini masih kemarau, jadi hujan yang turun saat ini karena suhu muka laut hangat, potensi penguapan tinggi sehingga bisa saja terbentuk awan hujan.
Wandayantolis menyebut, secara akumulasi curah hujan yang terjadi di Sumsel masih termasuk kategori musim kemarau.
"Masyarakat diimbau agar tetap mewaspadai potensi kekeringan dan dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari," bebernya.
Dari analisis sementara diperkirakan puncak musim hujan di wilayah Sumsel diperkirakan baru akan terjadi pada Oktober mendatang. Saat itulah curah hujan mulai meningkat secara lebih merata di sejumlah wilayah.
"Kalau hujan yang turun Agustus ini sifatnya lokal dan tidak berlangsung lama. Jadi belum menandai musim hujan," ungkapnya.
BACA JUGA:Kemarau Basah Melanda, OKU Timur Belum Naikkan Status Waspada Karhutla
Selain itu, sambung Wandayantolis, jika awan hujan hilang, maka wilayah Sumsel akan kembali merasakan cuaca panas menyengat dengan suhu udara yang cukup ekstrem.
