Youtuber Nyaris Dipalak di BKB Palembang, Dishub dan Satpol PP Saling Lempar Tanggung Jawab

Reporter: Nanda |

Editor: Irwansyah |

Minggu , 27 Jul 2025 - 16:48

Viral! Youtuber Om Motomobi nyaris dipalak saat review mobil di BKB Palembang. Parkir sudah bayar, masih dimintai uang lagi! Dishub dan Satpol PP saling lempar tanggung jawab. Sampai kapan dibiarkan? Foto:Ist--

Juliyansyah menambahkan, Dishub akan segera melakukan pendataan ulang serta penertiban terhadap juru parkir (jukir) yang beroperasi di BKB guna menciptakan sistem yang lebih tertib dan bebas dari oknum liar.

Satpol PP Libatkan Kepolisian, Soroti Unsur Pidana

Senada dengan itu, Kepala Satpol PP Kota Palembang, Herizon, menyebutkan bahwa kasus ini akan dibahas lebih lanjut bersama Polrestabes Palembang.

Ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut sudah masuk ranah hukum karena mengandung unsur pemaksaan dan pemalakan.

"Kami akan koordinasi dengan Polrestabes untuk membahas regulasi penertiban premanisme di kawasan publik.

Pengelolaan parkir memang oleh pihak ketiga, tapi unsur pidananya tetap harus ditindak," tegas Herizon.

Ia berharap, melalui langkah tegas dan sinergi antar instansi, kejadian serupa tidak kembali terulang.

"Semoga ke depan, Palembang bisa menjadi kota yang lebih aman dan nyaman bagi wisatawan maupun warganya," tutupnya.

Polemik Pengawasan Parkir di Kawasan Wisata

Kejadian ini kembali membuka kotak pandora tentang tumpang tindihnya wewenang antar instansi dalam mengelola ruang publik.

Ketidaktegasan dalam menindak oknum jukir liar tak hanya merugikan wisatawan, tetapi juga mencoreng wajah pariwisata Palembang di mata nasional.

Dengan viralnya kasus ini, publik berharap Pemkot Palembang dapat bertindak lebih tegas dan transparan, termasuk mengawasi kinerja pihak ketiga yang diberi kewenangan mengelola fasilitas umum.

Jangan sampai kerja sama yang seharusnya memudahkan justru membuka celah bagi praktik pungli berkedok parkir.

youtuber nyaris dipalak di bkb palembang, dishub dan satpol pp saling lempar tanggung jawab                            sumateraekspres.id – insiden pemalakan bermodus parkir kembali mencoreng citra wisata di kota palembang.
kali ini, seorang youtuber otomotif ternama, om motomobi, nyaris menjadi korban pungutan liar di kawasan wisata ikonik benteng kuto besak (bkb).
aksi tersebut terekam dalam video singkat yang viral di media sosial, menunjukkan lemahnya pengawasan dan ketegasan aparat di lapangan.
dalam cuplikan video berdurasi pendek yang tersebar luas, terlihat pria yang mengaku juru parkir menghampiri sang youtuber dan meminta uang parkir.
ketika ditunjukkan bukti pembayaran berupa karcis, pria tersebut tetap bersikeras meminta "seikhlasnya" dengan alasan untuk membeli kopi.
baca juga:jangan dibuang dulu! cuma pakai 1 bahan dapur ini, kerak gosong di panci bisa lenyap total!
baca juga:hut ke-79, bni dekatkan diri ke nasabah lewat wonderful golf dan rejeki wondr
aksi ini memicu kemarahan netizen, sekaligus mempertanyakan efektivitas pengawasan parkir oleh otoritas terkait.
dishub lempar tanggung jawab ke pihak ketiga
menanggapi kejadian ini, kepala bidang pengawasan dan pengendalian operasional (wasdalops) dinas perhubungan (dishub) kota palembang, juliyansyah, menyatakan bahwa pihaknya telah berulang kali mengingatkan soal keberadaan parkir liar di bkb.
namun, menurutnya, pengelolaan parkir di lokasi tersebut bukan lagi wewenang dishub secara langsung.
baca juga:atm bri menjangkau hingga pelosok, warga puas: praktis dan layanannya lengkap
baca juga:kartu brizzi, solusi praktis transaksi non-tunai hingga bayar listrik
"pengelolaan parkir di kawasan bkb saat ini sudah diserahkan kepada pihak ketiga, yakni oz park.
jadi, silakan konfirmasi langsung ke pihak pengelola. kami hanya bertugas mengawasi," ujarnya saat diwawancarai, minggu (27/7/2025).
juliyansyah menambahkan, dishub akan segera melakukan pendataan ulang serta penertiban terhadap juru parkir (jukir) yang beroperasi di bkb guna menciptakan sistem yang lebih tertib dan bebas dari oknum liar.
satpol pp libatkan kepolisian, soroti unsur pidana
senada dengan itu, kepala satpol pp kota palembang, herizon, menyebutkan bahwa kasus ini akan dibahas lebih lanjut bersama polrestabes palembang.
ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut sudah masuk ranah hukum karena mengandung unsur pemaksaan dan pemalakan.
baca juga:bri peringati hari sungai nasional dengan gerakan bersih-bersih dan edukasi sampah di bali
baca juga:mahasiswa kknt stisipol candradimuka latih pemuda kampung si gemoy dalam desain grafis dan broadcasting
"kami akan koordinasi dengan polrestabes untuk membahas regulasi penertiban premanisme di kawasan publik.
pengelolaan parkir memang oleh pihak ketiga, tapi unsur pidananya tetap harus ditindak," tegas herizon.
ia berharap, melalui langkah tegas dan sinergi antar instansi, kejadian serupa tidak kembali terulang.
"semoga ke depan, palembang bisa menjadi kota yang lebih aman dan nyaman bagi wisatawan maupun warganya," tutupnya.
polemik pengawasan parkir di kawasan wisata
kejadian ini kembali membuka kotak pandora tentang tumpang tindihnya wewenang antar instansi dalam mengelola ruang publik.
ketidaktegasan dalam menindak oknum jukir liar tak hanya merugikan wisatawan, tetapi juga mencoreng wajah pariwisata palembang di mata nasional.
baca juga:sunat massal gratis di prabumulih, kolaborasi mahasiswa dan pemkot dukung generasi sehat
baca juga:garmin forerunner 955: perangkat pintar profesional untuk pelari serius
dengan viralnya kasus ini, publik berharap pemkot palembang dapat bertindak lebih tegas dan transparan, termasuk mengawasi kinerja pihak ketiga yang diberi kewenangan mengelola fasilitas umum.
jangan sampai kerja sama yang seharusnya memudahkan justru membuka celah bagi praktik pungli berkedok parkir.