Berstatus RSU, Lengkapi Spesialis Non-Jiwa
dr Yumidiansi F MKes-foto: ist-
Sebagai contoh di bidang SDM, misalnya untuk pemenuhan syarat dan kebutuhan standar kompetensi pelayanan, pihak manajemen berusaha melakukan pendekatan persuasif kepada pemerintah provinsi untuk berkenan memberikan kelonggaran terkait persyaratan dan peraturan yang ada.
Sehingga mereka bisa melakukan percepatan pendidikan kepada para dokter yang akan melanjutkan studi mengambil spesilais, atau sub-spesialis sebagai upaya pemenuhan kebutuhan SDM pelayanan sesuai standar kompetensi yang dibutuhkan untuk rumah sakit umum dengan unggulan kompetensi jiwa.
Sebagai bentuk kesiapan, RS Erba telah melengkapi pelayanan spesialistik non jiwa dengan beberapa dokter spesialis seperti spesialis saraf, spesialis penyakit dalam, spesialis kebidanan dan penyakit kandungan, spesilais THT-KL, spesialis anak, spesialis Kedokteran fisik dan rehabilitasi spesialis Patologi Anatomi, spesialis anestesi, Kedokteran Gigi. Kemudian layanan penunjang seperti fisioterapi, terapi wicara, terapi kerja, konsultasi gizi dan diet, radiologi, laboratorium, farmasi, VCT (layanan pada HIV-Aids), DOTs (Layanan Penyakit TBC), dan sebagainya.
BACA JUGA:Siang Ini, Tersangka Adi Di Observasi ke RS ErBa
BACA JUGA:Tak Dipidana Karena Gangguan Jiwa, Massa Desak Oknum ASN Kejati Dirawat di RS Erba
"Walau tak dipungkiri jika belum memiliki layanan bedah, ICU, dan Rawat inap umum, tetapi tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan itu dengan menyesuaikan bangunan untuk pelayanan non-jiwa dan akan mengusulkan kembali dari APBD maupun dana DAK," tandasnya.
Pihaknya juga akan melakukan berbagai upaya edukatif dan promotif untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas bahwa sekarang semua rumah sakit khusus telah beralih menjadi rumah sakit umum dengan unggulan tertentu. "Tentu saja RS Erba akan menyambut baik serta berkomitmen dalam menjalankan segala kebijakan baru pemerintah dengan melakukan berbagai upaya strategis untuk menjalankannya," pungkasnya.
