Satu-satunya STIH Peraih Akreditasi Unggul
YUDISIUM : Mahasiswa STIHPADA Palembang mengikuti prosesi Yudisium Sarjana S1 Ke-48 Tahun 2025, kemarin.-foto: ibnu holdun/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Palembang kembali mencatatkan sejarah pelaksanaan Yudisium Sarjana Strata Satu (S1) Ke-48 Tahun 2025. Total 30 mahasiswa dinyatakan resmi menyandang gelar sarjana hukum pada momentum istimewa ini, kemarin.
Ketua STIHPADA Palembang, Assoc Prof Dr H Firman Freaddy Busroh SH MHum CTL CMN menyampaikan rasa bangganya atas capaian kampus yang terus berkembang pesat. “Hari ini merupakan momen spesial dimana para lulusan kita menyandang gelar sarjana dengan status akreditasi Unggul. Ini adalah pencapaian luar biasa karena STIHPADA merupakan satu-satunya Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) di Indonesia yang berhasil meraih akreditasi tersebut,” ujarnya.
Dalam yudisium kali ini, jumlah peserta tak sebanyak periode sebelumnya. Ia menyebut kualitas lulusan tetap menjadi prioritas utama. “Kampus kami mengadakan yudisium dua kali setahun. Periode pertama biasanya diikuti banyak peserta, sementara periode kedua lanjutannya. Yang jelas, lulusan kita kali ini membawa kebanggaan dengan akreditasi terbaik yang diakui nasional hingga internasional,” tambahnya.
BACA JUGA:STIHPADA Palembang Gelar Yudisium ke-48, Lahirkan 30 Sarjana Hukum Berkualitas
BACA JUGA:Teknologi AI Membuka Era Baru dalam Bidang Hukum, Ketua STIHPADA Menjadi Pembicara Utama di PBB
Menurut Firman, STIHPADA kini tak hanya jadi kebanggaan Sumsel, juga mencatatkan prestasi di kancah nasional. Dari 50 STIH di Indonesia, STIHPADA menjadi yang teratas. “Saat ini kita number one, bahkan di wilayah LLDikti Wilayah II yang meliputi Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Hanya STIHPADA yang berhasil meraih akreditasi Unggul. Ini menjadi bukti nyata bahwa kualitas pendidikan kita diakui,” jelasnya.
Ia menambahkan, akreditasi ini menggunakan standar terbaru yang lebih ketat, menggantikan sistem lama berbasis tujuh instrumen. Hal ini menunjukkan STIHPADA mampu beradaptasi dan bersaing di tengah tantangan dunia pendidikan tinggi yang semakin kompleks.
Tak hanya unggul di tingkat nasional, STIHPADA juga menargetkan pengakuan internasional. Firman mengungkapkan dirinya dijadwalkan menjadi keynote speaker di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 27 Januari 2025. “Ini sebuah kebanggaan, tak hanya bagi kampus kami, juga bagi Indonesia. Kehadiran saya sebagai perwakilan akademisi hukum menunjukkan STIHPADA sudah diakui di tingkat dunia,” ujarnya.
BACA JUGA:STIHPADA Yudisium 340 Mahasiswa, Alumni Berharap Ada Prodi Doktor-Kenotariatan
BACA JUGA:Yudisium 340 Mahasiswa STIHPADA, Harapan Alumni untuk Prodi Doktor dan Magister Kenotariatan
Firman mendorong para lulusan untuk terus mengembangkan diri. “Bagi yang ingin melanjutkan studi ke jenjang S2, kami sudah memiliki program yang terakreditasi Baik Sekali dan sedang proses menuju Unggul. Jangan berhenti di sini, jadilah generasi yang siap bersaing di dunia kerja maupun akademik,” imbaunya.
Acara yudisium kali ini dihadiri sejumlah tokoh penting di lingkungan STIHPADA, termasuk Ketua Dewan Pembina, Assoc Prof Dr Hj Jauhariah SH MM MH, serta jajaran pimpinan dan dosen. Kehadiran mereka menjadi saksi sejarah bagi para lulusan yang siap melangkah ke dunia profesional dengan bekal ilmu dan integritas.
