Tangga Eskalator LRT Sumsel Tak Berfungsi, Pelanggan Pertanyakan Komitmen BPKARSS Layani Masyarakat
ESKALATOR LRT: Seorang pelanggan LRT Sumsel terpaksa harus menenteng koper miliknya ke atas untuk menuju ke ruang tunggu di Stasiun LRT Bandara SMB II akibat tangga eskalator yang tidak berfungsi, kemarin (17/12).- Foto : ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejumlah tangga eskalator di beberapa Stasiun Light Rail Transit (LRT) Sumsel mati, tak ayal hal menuai kritikan sekaligus sorotan dari para pengguna jasa layanan umum tersebut.
Mereka pun mempertanyakan komitmen dari Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) selaku operator sekaligus penanggung jawab LRT Sumsel ini yang dinilai tidak memikirkan kepentingan pelanggan secara keseluruhan.
Seperti pantauan koran ini tangga eskalator yang sudah sejak kurun waktu beberapa bulan terakhir ini yang tidak dioperasikan di antaranya terlihat di Stasiun LRT Punti Kayu, di sini untuk tangga eskalator turun sepertinya sengaja dimatikan. Sehingga para penumpang diarahkan untuk naik lift atau elavator.
Sementara, untuk tangga eskalator naik difungsikan, kondisi serupa juga terlihat di Stasiun LRT RSUD Siti Fatimah dan yang terkini terjadi di Stasiun LRT Bandara bahkan videonya sempat viral di media sosial (medsos), salah satunya di akun Instagram @Oy Palembang yang di-posting, kemarin (17/12).
“Tolong dong untuk pengurus LRT Sumsel geleng-geleng banget, nich loe lihat nggak perlu ke gym lagi sih. Udah berotot, ampun dah,” keluh salah seorang pengguna LRT Sumsel yang sepertinya baru saja turun dari atas pesawat di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dengan nafas terengah-engah seraya menenteng tas bawaannya menuruni tangga eskalator yang dalam kondisi mati.
BACA JUGA:Kurang Waspada, Tangan Bocah Terjepit Eskalator di Mal Palembang
BACA JUGA:Eskalator PTC Mall Keluarkan Asap
Pelanggan LRT Sumsel itu berharap agar ada upaya perbaikan segara dari pengelola LRT Sumsel agar supaya pelanggan yang menggunakan jasa moda transportasi tersebut dibuat lebih nyaman.
“Ya, harusnya jika terjadi kerusakan segera dilalukan upaya perbaikan jangan sampai hal ini mengganggu kenyamanan dari pelanggan, kalua kita yang muda-muda ini insya allah masih kuatlah ya naik turun tangga eskalator yang mati. Tapi bagaimana dengan mereka yang sudah berumur, khan kasihan kalau mereka disuruh buat dorong tas untuk naik,” keluh Indra (23), salah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Palembang yang merupakan pelanggan LRT Sumsel, kemarin (17/12).
Sayangnya hingga berita ini ditulis pihak BPKARSS selaku pengelola LRT Sumsel belum memberikan tanggapan, Fajar humas LRT Sumsel yang coba dikonfirmasi belum memberikan respon.
