Sekolah Virtual 3D, Inovasi Pembelajaran Generasi Alpha di Dunia Maya
Di era serba digital, Generasi Alpha, mereka yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025 tumbuh dalam lingkungan yang sepenuhnya dikelilingi teknologi.-Foto: IST-
Ruang Kelas Digital dengan papan tulis interaktif dan proyektor virtual.
Avatar Personal yang dapat dikustomisasi sebagai representasi diri siswa.
Aktivitas Kolaboratif, seperti proyek tim, simulasi ilmiah, hingga permainan edukatif yang menumbuhkan kerja sama dan kreativitas.
Tantangan di Dunia Virtual
Meski menjanjikan, penerapan sekolah virtual 3D juga menghadapi sejumlah hambatan.
Teknologi yang diperlukan masih tergolong mahal dan memerlukan koneksi internet stabil.
Selain itu, siswa harus memiliki motivasi dan kedisiplinan tinggi agar tetap fokus tanpa kehadiran fisik guru.
Isu keamanan dan privasi data juga menjadi perhatian penting dalam pengembangan platform ini.
BACA JUGA:Kolaborasi Literasi Sadar Halal, 15.000 UMKM Sumsel Sudah Kantongi Sertifikat Halal
BACA JUGA:Aktifkan Lagi Jaminan Kesehatan 40 Ribu Peserta di Empat Lawang
Menuju Masa Depan Pendidikan Digital
Sekolah virtual 3D menjadi bukti bahwa dunia pendidikan tengah bergerak menuju era baru — di mana ruang belajar tidak lagi terbatas oleh dinding kelas.
Dengan perencanaan yang matang dan dukungan teknologi yang tepat, model pembelajaran ini bisa menjadi solusi pendidikan masa depan bagi Generasi Alpha yang tumbuh bersama dunia digital.
